Pemerintahan
10 Tahun Kota Tangerang Selatan, Dedikasi Satu Dekade
Hari ini, Senin 26 November 2018, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tepat berusia satu dekade atau sepuluh tahun. Dalam konteks perjalanan sebuah kota atau wilayah, seiring bertambahnya usia, harapannya adalah kota tersebut akan semakin baik, perekonomiannya semakin meningkat, warganya semakin sejahtera, kehidupan sosialnya semakin kondusif dan lingkungannya semakin asri.
“Bagi kita semua yang ada di Kota Tangerang Selatan, tentunya ini yang menjadi harapan kita bersama,” kata Walikota Airin Rachmi Diany saat Rapat Paripurna Istimewa HUT Tangsel ke 10, di Gedung DPRD Kota Tangsel, Setu, Senin (26/11/2018).
Walikota Airin Rachmi Diany memaparkan, untuk mencapai, meraih dan mewujudkan dalam hal apapun, termasuk dalam membangun daerah, tentu tidak akan dapat dilakukan secara instan. Semuanya mensyaratkan adanya sebuah proses. Proses yang dijalani secara bertahap dan melalui fase-fase. Proses yang didalamnya didasari dengan sebuah perencanaan yang baik.
“Proses yang dalam pelaksanaannya melibatkan seluruh stakeholder, elemen dan capital yang ada. Proses yang diharapkan akan menghasilkan keluaran atau outcome yang sesuai dengan target,” ujarnya.
Bagi Walikota Airin, momen pembentukan Kota Tangsel adalah titik awal dari sebuah proses untuk menuju apa yang diharapkan oleh segenap masyarakat yang ada di wilayah Tangsel. Salah satu modal terpenting yang dimiliki oleh para pencetus, pemrakarsa dan para pendiri untuk mewujudkan terbentuknya Kota Tangsel, adalah semangat dan optimisme.
“Mari kita semua untuk senantiasa meneguhkan optimisme dalam upaya mencapai apa yang menjadi tujuan awal pembentukan kota yang kita cintai ini,” ajak Airin.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Airin Rachmi Diany memaparkan pencapaian penghargaan yang diraih Kota Tangsel di tahun 2018 ini. Antara lain, penghargaan pemerintah kota dengan OPD terbaik bidang Koperasi dan UMKM dari kementerian Koperasi dan UMKM, Kota Layak Anak terbaik untuk kategori madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Penghargaan Karya Dharma Bhakti dari Kementerian Hukum dan HAM dan penghargaan Natamukti Nindya dari Kementerian UMKM.
Walikota Airin juga menyampaikan pencapaian dalam konteks indikator makro, secara garis besar, selama satu tahun ini terdapat peningkatan atau pertumbuhan positif. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia atau IPM mencapai 80,84, yang merupakan angka paling tinggi di Provinsi Banten dengan rata-rata lama sekolah sebesar 11,77 tahun, angka harapan lama sekolah sebesar 14,39 tahun, angka harapan hidup sebesar 72,16 tahun, dan daya beli sebesar 15,29 juta rupiah. Untuk Laju Pertumbuhan Ekonomi atau LPE terjaga di atas rata-rata provinsi dan nasional, yaitu mencapai 7,43 persen di tahun 2017. Selanjutnya, PDRB per kapita mencapai 41,53 juta rupiah, tingkat pengangguran sebesar 6,8 persen, Dan terakhir, untuk tingkat kemiskinan terjaga di bawah 2 persen, yaitu sebesar 1,76 persen di tahun 2017, dan merupakan tingkat kemiskinan terendah di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Hal lain yang terus diupayakan oleh Pemerintah Kota Tangsel, sambung Airin, adalah meningkatkan besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja atau APBD. Pada Tahun Anggaran 2018, besaran APBD berada pada angka 3,57 Triliun Rupiah. Untuk rencana Tahun Anggaran 2019 yang sedang dalam proses pembahasan, angka tersebut akan diupayakan untuk meningkat menjadi 3,61 Triliun Rupiah. Pada sektor Pendapatan Asli Daerah atau PAD, Pemerintah Kota Tangsel juga akan mengupayakan untuk terus terjadi peningkatan. Target PAD untuk Tahun Anggaran 2019 adalah sekitar 1,59 Trilun Rupiah, atau meningkat dari angka di Tahun Anggaran sebelumnya yang mencapai 1,45 Trilun Rupiah.
Sementara, terkait dengan upaya untuk mewujudkan visi Kota Tangsel yaitu “Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas, Berkualitas Dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi Dan Inovasi”, untuk tahun ini, Walikota Airin mengaku pemerintah Kota Tangsel telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan, antara lain: Pertama, dalam rangka “Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang Handal Dan Berdaya Saing”, upaya yang dilakukan yaitu peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan kesehatan melalui pembangunan dan pengembangan sarana dan fasilitas, pelaksanaan program pengolahan darah gratis dimana warga yang membutuhkan cukup dengan menggunakan e-KTP, optimalisasi upaya promotif dan preventif melalui aktivitas oleh perangkat daerah maupun di Posyandu oleh para kader kesehatan, upaya integrasi Jamkesda ke dalam Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN untuk mendukung Universal Health Coverage atau Jaminan Kesehatan Semesta, peningkatan pelayanan pendidikan melalui pembangunan ruang kelas dan sekolah, peningkatan kualitas tenaga pengajar dan pendidik, dan Penyediaan dana BOSDA dalam rangka peningkatan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.
Kedua, untuk “Meningkatkan Infrastruktur Kota Yang Fungsional” upaya yang dilakukan antara lain adalah peningkatan jalan-jalan kota, penataan sungai serta penyediaan sarana angkutan umum. Contoh nyata dari hal ini adalah, untuk tahun ini dilakukan 1.038 pekerjaan yang berkaitan dengan peningkatan jalan lingkungan. Disamping itu, dilaksanakan juga beberapa kegiatan prioritas, di antaranya Peningkatan Jl. WR. Supratman, Penataan Kali Jaletreng, Kali Kedaung, dan Kali Serua, serta Pembangunan Terminal Type C – BSD.
Ketiga dalam rangka “Menciptakan Kota Layak Huni Yang Berwawasan Lingkungan”, upaya yang dilakukan antara lain adalah penanggulangan banjir melalui pembangunan Reservoir Pengendali Banjir berupa Tandon Jurang Mangu Barat dan Tandon Nusa Loka; pembangunan civic center di Pamulang, pembangunan gedung Perpustakaan di Ciater, dan pembangunan jalur Pedestrian dan Perbaikan Saluran Jalan Widya Kencana – Tekno Widya.
Keempat, untuk “Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan berbasis Inovasi dan Produk Unggulan” upaya yang dilakukan antara lain adalah melalui pembangunan Gedung Galeri Koperasi dan UKM dan Pembangunan Kawasan Pertanian Terpadu. Selain itu, dilakukan juga upaya stimulasi penumbuhan usaha kecil menengah terutama ekonomi kreatif.
Kelima, dalam rangka “Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Berbasis Teknologi Informasi”, upaya yang dilakukan antara lain adalah melalui peningkatan transparansi dan efektivitas pelaksanaan pembangunan melalui pemanfaatan teknologi Informasi dan juga inovasi. Sebagai contoh, Sejak tahun 2017 telah diterapkan sistem aplikasi time table atau jadwal online untuk memantau perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan; Sistem Aplikasi Pelaporan Dan Penugasan Tangerang Selatan atau Siaran Tangsel untuk pelaporan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pelayanan public. Disamping itu, saat ini, Sistem Informasi Manajemen Perizinan Online atau SIMPONIE, telah dapat memfasilitasi seluruh jenis perizinan dan non perizinan yang berjumlah sebanyak 137 (seratus tiga puluh tujuh) dan telah memperoleh sertifikasi ISO 27001.
Selain hal tersebut diatas, mulai tahun ini, Pemerintah Kota Tangsel juga telah menerapkan Aplikasi Penilaian Kinerja secara online bagi seluruh Aparatur Sipil Negara lingkup Pemerintah Kota Tangsel sehingga diharapkan kinerja dan disiplin dan ASN dapat meningkat yang akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan publik.
“Kita juga memiliki sistem administrasi persuratan yaitu SISUMAKER yang sudah banyak direplikasi oleh daerah lain, bahkan oleh institusi kementerian. Sistem aplikasi lain yang kita miliki adalah sistem administrasi pertanahan on-line atau SERATON yang merupakan aplikasi yang pertama di Indonesia dalam bidang pengurusan surat tanah yang bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional. Kita juga memiliki sistem aplikasi pajak daerah yang sangat memberikan kemudahan kepada warga dalam membayar PBB dan BPHTB,” beber Walikota Airin.
”Khusus terkait dengan inovasi yang dibangun melalui pemanfaatan teknologi informasi, saya ingin memberikan penekanan bahwa salah satu faktor kunci dalam menghadapi tantangan dan dinamika adalah semangat untuk selalu dan selalu melakukan inovasi atau pembaharuan. Mereka yang tidak melakukan inovasi, akan tertinggal. Mereka yang tidak melakukan perubahan, akan menjadi pengikut, bukan pemimpin,” katanya.
Inovasi dan perubahan ke arah yang lebih baik adalah tangga untuk memetik pencapaian dan prestasi. Tangga ini selanjutnya harus dimanfaatkan oleh orang, individu atau kelompok yang dalam dirinya memiliki semangat untuk selalu berusaha menjadi lebih baik. Hal ini yang selama ini menjadi inspirasi bagi Kami di jajaran birokrasi, dan Saya meyakini, juga merupakan inspirasi bagi semua yang hadir disini.
“Terkait dengan inovasi ini, di akhir tahun 2017 yang lalu, di bulan Desember dari 98 kota yang ada di Indonesia, alhamdulillah, kita berhasil meraih predikat kedua terbaik berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh kementerian Dalam Negeri,” ungkap Airin.
Pemanfaatan teknologi informasi yang selama ini telah dan akan terus dikembangkan, merupakan sebuah bentuk komitmen dari pemerintah Kota Tangsel dalam upayanya meningkatkan kualitas pelayanan. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Tangsel, dengan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya terus berupaya untuk memanfaatkan teknologi dan terus berupaya melakukan inovasi.
“Mari kita terus berupaya bersama dan tentunya juga berdoa agar kota yang kita cintai ini, dengan semakin bertambahnya usia, dapat menjadi kota yang lebih baik lagi, kota yang dapat memenuhi apa yang menjadi harapan dan keinginan warganya,” tutup Airin. (ADV)