Banten

14 Kecamatan di Lebak dan13 Kecamatan di Pandeglang Terendam Banjir

Banten — Hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Lebak, Banten menyebabkan sejumlah sungai meluap. Akibatnya sejak Kamis (5/2) lalu, 14 kecamatan di Lebak terendam banjir hingga 2 meter.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sungai utama yang meluap adalah Ciliman yang kemudian merembet ke beberapa anak sungai di bawahnya seperti Sungai Cisimeut, Cimadur dan Cibinuangeun di wilayah Lebak Selatan.

14 kecamatan yang mengalami banjir adalah Kecamatan Banjarsari, Gunungkencana, Cijaku, Leuwidamar, Wanasalam, Bayah, Cigenblong, Lebakgedong, Cirinten, Cihara, Malingping, Kalanganyar, Cimarga, dan Sobang. Sebanyak 1.561 rumah terendam banjir. Daerah yang paling parah terendam banjir adalah Kecamatan Banjarsari 444 rumah, Leuwidamar 526 rumah, dan Cijaku 227 rumah.

Sementara untuk di Pandeglang tercatat sebanyak 13 Kecamatan. Data sementara dari BPBD Pandeglang sebanyak 3.671 rumah terendam banjir dengan jumlah penduduk terdampak sebanyak 9.611 jiwa atau 3.671 KK dan ribuan hektar lahan pertanian.

Banjir di Kecamatan Sobang menyebabkan 9.617 jiwa atay 2.867 KK terdampak dengan tinggi banjir mencapai 50 – 200 centimeter. Tiga rumah roboh terkena banjir dan longsor. Sebanyak 280 jiwa mengungsi di Kantor Desa Teluk Lada dan masjid.

Banten — Hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Lebak, Banten menyebabkan sejumlah sungai meluap. Akibatnya sejak Kamis (5/2) lalu, 14 kecamatan di Lebak terendam banjir hingga 2 meter.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sungai utama yang meluap adalah Ciliman yang kemudian merembet ke beberapa anak sungai di bawahnya seperti Sungai Cisimeut, Cimadur dan Cibinuangeun di wilayah Lebak Selatan.
“Banjir kali ini termasuk besar di Kabupaten Lebak karena dari 28 kecamatan yang ada, 14 kecamatan mengalami banjir,” kata Sutopo dalam keterangannya, Sabtu (11/2).
14 kecamatan yang mengalami banjir adalah Kecamatan Banjarsari, Gunungkencana, Cijaku, Leuwidamar, Wanasalam, Bayah, Cigenblong, Lebakgedong, Cirinten, Cihara, Malingping, Kalanganyar, Cimarga, dan Sobang. Sebanyak 1.561 rumah terendam banjir. Daerah yang paling parah terendam banjir adalah Kecamatan Banjarsari 444 rumah, Leuwidamar 526 rumah, dan Cijaku 227 rumah. 
Empat desa di Kecamatan Leuwidamar yang paling parah dan merata terkena banjir adalah Lebak Parahiang, Leuwidamar, Nayagati, Sangkanwangi, dan Wantisari dengan ketinggian air 1-2 meter. Kegiatan belajar-mengajar SMPN 1 Lewidamar dihentikan karena air masuk ke lingkungan sekolah hingga ketinggian setengah meter dan terus meningkat.
Sedangkan di Kecamatan Banjarsari, desa yg terendam adalah Kerta Rahayu, Bojong Juruh, Umbul Jaya, Leuwiipuh, Tamansari, Cilegong Ilir, Lebak Keusik, dan Laban Jaya. Banjir di Kecamatan Leuwidamar akibat luapan air dari Sungai Cisimeut. Sedangkan Banjarsari terendam luapan Sungai Ciliman yang alirannya juga melintasi wilayah Kabupaten Pandeglang.  Akibat banjir, aktivitas sosial warga lumpuh.
“Dalam waktu yang hampir bersamaan, banjir juga melanda 13 kecamatan di Kabupaten Pandeglang sejak Kamis (9/2) pukul 08.00 WIB,” ujarnya.
Hingga saat ini banjir masih merendam banyak tempat. Data sementara dari BPBD Pandeglang sebanyak 3.671 rumah terendam banjir dengan jumlah penduduk terdampak sebanyak 9.611 jiwa atau 3.671 KK dan ribuan hektar lahan pertanian.
Banjir di Kecamatan Sobang menyebabkan 9.617 jiwa atay 2.867 KK terdampak dengan tinggi banjir mencapai 50 – 200 centimeter. Tiga rumah roboh terkena banjir dan longsor. Sebanyak 280 jiwa mengungsi di Kantor Desa Teluk Lada dan masjid. 
“Banjir yang terus berulang ini harus dapat dilakukan upaya pencegahannya. Kementerian PU Pera tahun ini akan melanjutkan normalisasi Sungai Ciujung, Cidurian dan Ciliman. Peran serta pemda masih perlu ditingkatkan,” tutur Sutopo. (pr/fid)

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version