Lifestyle
4 Cara Sehat Menghadapi Memergoki Anak Mencuri
Pernahkah Anda menemukan mainan yang tidak Anda kenali sebelumnya ada di kotak mainan anak? Anda mungkin mengira jika mainan tersebut milik temannya yang tertinggal atau pinjaman. Namun, jangan cepat menyimpulkan hal demikian. Anda juga perlu mempertimbangkan kemungkinan lain, yaitu anak mencuri mainan tersebut.
Bukan berburuk sangka, tapi Anda harus jeli mencari tahu dari mana asalnya mainan tersebut. Mengetahui hal ini lebih awal, tentu lebih baik, bukan? Jika anak memang mencuri mainan tersebut, lalu apa yang harus Anda lakukan? Jangan cemas, simak tips menghadapi sekaligus mendisiplinkan anak supaya tidak mencuri lagi seperti ulasan berikut ini.
Sikap bijak orangtua ketika memergoki anak mencuri
Anak yang pernah atau memiliki kebiasaan suka mencuri, harus dihadapi dengan tegas. Jangan sampai Anda membiarkan kebiasaan buruk ini hingga dewasa. Tentu sangat tidak baik untuk masa depannya. Beberapa cara untuk menghadapi dan mendisiplinkan anak yang ketahuan mencuri, antara lain:
1. Pahami penyebabnya
Sebelum Anda marah habis-habisan karena mengetahui si kecil mencuri sesuatu, Anda perlu memahami lebih dulu penyebabnya. Ada beberapa hal yang mendorong anak untuk mengambil barang milik orang lain, seperti:
- Belum mengerti konsep ekonomi, yaitu jual dan beli. Jadi, saat ia menginginkan sesuatu, ia hanya berpikir untuk mengambilnya saja tanpa minta izin atau membayar.
- Belum bisa membedakan sesuatu yang baik dan buruk. Mungkin ia terbawa oleh teman-temannya yang memang suka mencuri, ingin dianggap hebat, atau disuruh melakukan hal tersebut oleh temannya. Otaknya belum bekerja sempurna dalam mengambil keputusan, tentu tidak akan berpikir panjang mengenai risikonya mengambil barang milik orang lain. Hal ini juga bisa terjadi karena anak tidak mampu mengendalikan diri ketika ingin memiliki sesuatu yang tidak dapat dibeli.
- Memiliki gangguan perilaku, misalnya kleptomania. Kondisi ini menyebabkan anak suka mengambil barang milik orang lain yang sebenarnya tidak ia inginkan atau butuhkan tanpa sadar. Kondisi ini bisa diatasi dengan bantuan dokter.
2. Beri tahu anak bahwa tindakannya salah
Tindakan awal ketika Anda memergoki anak mencuri adalah menghentikannya. Dekati ia baik-baik dan beri tahu jika mencuri adalah perbuatan yang tidak baik dan merugikan orang lain. Ajari anak untuk menggali empatinya lebih dalam. Artinya, anak harus belajar untuk merasakan bagaimana sedihnya jika benda yang ia punya diambil orang lain.
Jika ia mengelak telah mencuri, maka tekankan kejujuran. Anda harus menjadi contoh seorang yang jujur sehingga ia bisa meniru apa yang Anda lakukan. Selalu berikan pujian di setiap kejujuran dan keberaniannya, untuk mendorongnya terus berkata jujur.
3. Kembalikan barang yang dicuri dan ajak anak untuk meminta maaf
Setelah menjelaskan bahwa tindakannya itu salah, Anda harus meminta anak untuk mengembalikan barang yang sudah ia curi. Jangan lupa menyuruh anak untuk meminta maaf pada pemilik barang.
Kemudian, ajari Anda untuk menjaga mainannya dengan baik. Selalu minta izin ketika ingin meminjam atau meminta sesuatu dari orang lain. Jelaskan bahwa anak harus menjaga barang yang dipinjamnya dengan baik dan mengembalikannya jika sudah selesai digunakan.
4. Terapkan hukuman jika ia mencuri lagi
Agar membuat anak kapok tidak mencuri lagi, Anda perlu menerapkan hukuman. Hukuman bisa membuatnya menyesal dan jera. Ingat, menghukum tidak selalu pakai kekerasan. Ada banyak cara untuk menghukum dan mendisiplinkan anak yang lebih baik dibanding Anda menggunakan tangan.
Kabartangsel.com