Lifestyle

4 Obat Maag untuk Ibu Hamil yang Aman Diminum

Maag merupakan sekumpulan gejala pada pencernaan seperti perut mulas, mual dan muntah, hingga sensasi panas terbakar di dada (heartburn). Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, tapi ibu hamil termasuk yang paling rentan mengalaminya. Lantas, apa saja obat maag yang aman diminum untuk ibu hamil? Lihat daftar obat yang direkomendasikan berikut ini.

Bolehkah ibu hamil minum obat maag?

Minum obat memang menjadi cara cepat dan mudah untuk mengatasi gejala maag. Cara ini ternyata aman dilakukan ibu hamil, tetapi tidak dijadikan perawatan utama, seperti dilansir American Pregnancy Association.

Dokter akan lebih dahulu menyarankan ibu hamil untuk melakukan perawatan tanpa obat, seperti menghindari makanan yang memicu naiknya asam lambung dan porsi makan sedikit tapi sering. Penggunaan obat dikhawatirkan dapat mempengaruhi kesehatan calon ibu dan pertumbuhan janin, mengingat obat memiliki efek samping.

Advertisement

Dokter akan meresepkan obat maag bagi ibu hamil jika perawatan sebelumnya tidak cukup efektif dalam meredakan gejala.

Pilihan obat maag untuk ibu hamil

Meskipun aman, tidak semua obat maag yang dijual di apotek maupun toko obat dapat diminum ibu hamil. Berikut ini beberapa obat yang aman diminum ibu hamil, meliputi:

1. Antasida

Antasida adalah salah satu pilihan obat maag di apotek untuk ibu hamil yang bertugas menetralkan jumlah asam pada tubuh. Obat ini biasanya diminum satu jam setelah makan dan sebelum tidur.

Sebelum mengonsumsi obat-obatan jenis antasida tersebut, pastikan Anda sudah membaca keterangan pada label obat maupun memerhatikan instruksi dari apoteker.

Advertisement

Antasida termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C alias mungkin berisiko, menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Jika kadar magnesium serta natrium di dalam obat antasida tidak terlalu tinggi, kemungkinan besar aman untuk diminum oleh ibu hamil. Kadar magnesium serta natrium yang terkandung dalam obat maag terlalu tinggi dapat berpotensi mengganggu proses kontraksi selama persalinan.

Maka itu, alangkah baiknya untuk membaca komposisi obat serta keterangan lainnya yang tercantum pada label obat tersebut. Singkatnya, ada beberapa jenis obat antasida yang aman diminum oleh ibu hamil, tapi ada juga yang tidak.

Supaya lebih aman, selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker mengenai jenis obat maag terbaik selama masa kehamilan. Hindari minum obat antasida saat hamil tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.

Advertisement

Perhatikan juga kemungkinan efek samping yang ditimbulkan oleh obat pereda maag untuk ibu hamil ini. Obat antasida bisa menimbulkan efek samping berupa sembelit, dan memperbanyak penumpukan cairan pada jaringan tubuh.

Anda juga tidak disarankan untuk minum obat antasida bersamaan dengan suplemen zat besi. Pasalnya, antasida berisiko menghentikan aliran zat besi sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh.

2. Sucralfate

Sucralfate adalah obat maag yang hadir dalam bentuk cair, dengan fungsi untuk memulihkan lapisan sistem pencernaan yang terluka. Selain itu, obat ini juga bisa membantu melindungi sistem pencernaan dari paparan asam dan enzim yang berisiko menimbulkan iritasi.

Jangan khawatir, karena sucralfate terbukti aman diminum saat hamil. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B, alias tidak berisiko pada beberapa penelitian, menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Advertisement

Hanya saja, obat ini biasanya diperoleh melalui resep dokter. Anda bisa minum obat ini sebanyak 2-4 kali sehari. Aturan minumnya 1 jam sebelum makan saat perut kosong, maupun 2 jam setelah makan. Obat  maag ini aman diminum dalam kurun waktu 4-8 minggu, bila dokter mengizinkan.

3. Obat h-2 receptor blockers

Jika konsumsi obat antasida dan alginat saja dirasa tidak cukup ampuh untuk mengobati gejala, pilihan obat lainnya mungkin diperlukan guna mengurangi jumlah asam lambung.

Obat maag lainnya yang bisa diberikan untuk ibu hamil yakni cimetidine (Tagamet®), ranitidine (Zantac®), dan famotidine (Pepcid®). Kesemuanya termasuk kelompok obat H-2 receptor blockers, dengan aturan minum biasanya sebanyak satu kali sehari.

Jenis obat H-2 receptor blockers termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B, alias tidak berisiko pada beberapa penelitian, menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Advertisement

Itu sebabnya, obat ini diyakini aman untuk dikonsumsi oleh ibu selama masa kehamilan. Namun, agar lebih aman, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker Anda.

4. Obat proton pump inhibitor (PPI)

Pilihan obat PPI untuk mengatasi maag pada ibu hamil bisa menggunakan lansoprazole (Prevacid®). Obat lansoprazole termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B, alias tidak berisiko pada beberapa penelitian, menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Semenetara jenis obat PPI lainnya seperti omeprazole, rabeprazole (Aciphex®), pantoprazole (Protonix®), dan esomeprazole (Nexium®), berbeda. Beberapa obat tersebut termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C, alias mungkin berisiko.

Obat PPI bisa dibeli secara bebas di apotek, maupun melalui resep dokter untuk dosis yang lebih tinggi. Aturan minum obat ini sebaiknya sekali dalam sehari, atau sesuai dengan anjuran dokter maupun apoteker.

Advertisement

Obat ini sebaiknya hanya diberikan untuk ibu hamil ketika obat h-2 receptor blockers dalam dosis normal tidak bisa menyembuhkan maag.

Oleh karena itu, agar lebih aman jangan lupa konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker Anda sebelumnya.

Ibu hamil pastikan hal ini sebelum minum obat maag

Ketimbang langsung memutuskan untuk minum obat maag saat hamil, ibu hamil dianjurkan untuk mencari tahu dulu kebenaran keluhan yang dirasakannya.

Pasalnya, mual dan muntah saat hamil tidak selalu menandakan gejala maag. Ini bisa saja muncul sebagai gejala dari morning sickness dan bisa diringankan dengan istirahat, banyak minum air, dan memastikan udara sekitar bebas dari bau mengganggu.

Advertisement

Bila mual dan muntah mengarah pada gejala morning sickness, ibu hamil tidak perlu minum obat maag. Anda bisa mencurigai mual dan muntah sebagai gejala maag, jika memang diikuti gejala lain seperti perut mulas atau sensasi panas terbakar di dada (heartburn).

Jika Anda mencurigai gejala yang dialami adalah pertanda maag, jangan sungkan untuk konsultasi ke dokter. Apalagi jika gejalanya sangat mengganggu sehingga membuat Anda sulit melakukan aktivitas dengan nyaman.

Kabartangsel.com

Source

Advertisement

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version