Pemerintahan

Arus Urbanisasi di Tangsel Diprediksi Meningkat

Lebaran telah usai, arus urbanisasi desa ke kota terjadi di berbagai kota besar. Tangerang Selatan (Tangsel) salah satu kota yang menjadi tujuan urbanisasi dampaknya para pencari kerja potensi bertambah, untuk itu hal ini menjadi perhatian pemerintah Kota Tangsel.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Tangsel Purnama Wijaya menyampaikan arus urbanisasi selalu terjadi pasca lebaran. Banyak sanak saudara dibawa dari kampung ke Tangsel untuk mengadu nasib mencari pekerjaan. Persepsi bahwa kota memang menawarkan banyak tantangan sekaligus memberikan banyak kesempatan bagi yang mau berjuang.

“Urbanisasi terus terjadi setelah lebaran biasanya pendatang dari desa ke kota meningkat. Namun kami belum dapat memastikan jumlah pencari kerja usai lebaran ini, biasanya sebulan setelah lebaran baru kami dapat memastikan data yang ada di lapangan,” katanya.

Pantauan ke lapangan akan dilakukan namun masih menunggu. Saat ini belum optimal, masih banyak warga yang masih tinggal di kampung. Seiring dengan masa libur anak sekolah sehingga belum semua kembali ke kota. “Sekarang belum bisa didata secara akurat, masih menunggu banyak yang belum kembali. Jika nanti musim sekolah masuk akan kembali normal,” tambahnya.

Advertisement

Dari prosentase pencari kerja di Tangsel diperkirakan kisaran 80 persen didominasi pada bidang ritel seperti mini market dan super market. Sedangkan pabrik tidak terlalu signifikan bahkan potensinya cukup kecil pasalnya sekarang saja yang sudah bekerja banyak di putus hubungan kerjanya.

“Jika diprosentasi angkanya cukup besar pencari kerja berdasarkan lulusan SLTA untuk perusahaan ritel,” tambah ia.

Sisanya 10 persen pencari kerja sarjana pada bidang perbankan. Dan 10 persen lainya pada perusahaan jasa lainnya yang berkantor di Tangsel. Banyak perusahan besar kantor cabang bahkan kantor pusat pindah di Tangsel. Tangsel sebagai kota barang dan jasa bukan hanya pencari kerja berdatangan tapi perusahaan juga datang membuka kantor di Tangsel.

“Dua puluh persen sisanya masuk ke jasa dan perbankan. Pencari kerja bidang jasa rata-rata lulusan sarjana. Prosentasinya pun lebih kecil jika dibanding pencari kerja lulusan SMA,” katanya.

Advertisement

Pemkot Tangsel dalam mengantisipasi lonjakan pencari kerja mengelar Jobfair yang akan dilaksanakan pada pertengahan Juli mendatang. Tahun-tahun sebelumnya Jobfair dibuka setahun dua kali. Tahun ini pun diupayakan dua kali, jelang akhir tahun tepatnya HUT Kota Tangsel.

“Cara Pemkot kurangi angka pencari kerja mengelar Jobfair. Dengan Jobfair cukup rupanya memang efektif mengurangi pengangguran. Bagi pelamar kerja saat datang di jobfair akan lebih mudah memilih sesuai dengan kompetensi yang dimiliki,” tukas ia.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Disnaker Kota Tangsel, Endang Wahyuningsih menyampaikan pencari kerja tak hanya faktor urbanisasi usai lebaran tapi seiring dengan kelulusan sekolah pun memberikan pengaruh. Berbarengan kelulusan sekolah biasanya kebutuhan pembuatan kartu kuning juga akan meningkat.

“Momen ini berbarengan dengan kelulusan sekolah pasti akan banyak yang membuat kartu kuning sebagai persyaratan melamar pekerjaan. Demikian para pendatang dari kampung untuk mencari kerja kondisi sekarang setelah lebaran pasti ada peningkatan,” imbuhnya.

Advertisement

Sementara, Wakil Walikota Tangsel mengatakan, tentu setiap paska lebaran banyak warga Tangsel yang membawa saudara atau temannya untuk mengadu nasib disini.

“Untuk itu tentu kita siapkan lowongan kerja, baik untuk warga Tangsel yang lama maupun dengan yang baru. Tahun kemarin kita sudah mampu menghimpun 55 perusahaan 10.500 lowongan kerja. Tahun ini mudah-mudqhan akan bertambah 12.000 lowonga kerja. Dan kita berharap semua bisa diisi oleh masyarakat Tangsel termasuk masyarakat urbanisasi,” ungkapnya. (hms/fid)

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version