Lifestyle

Berapa Lama Otak Akan Tetap Berfungsi Setelah Jantung Berhenti?

Cardiac arrest atau henti jantung adalah kondisi medis serius ketika jantung berhenti berdetak mendadak. Bukan tidak mungkin kalau kondisi ini bisa berakibat karena jantung sudah tak lagi berfungsi. Otak biasanya menjadi organ tubuh yang “mati” paling terakhir ketika seseorang dikatakan tak bernyawa. Namun, berapa lama waktu yang dibutuhkan otak sampai benar-benar mati setelah jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh?

Apa penyebab henti jantung?

Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan jantung berhenti mendadak. Namun umumnya, fibrilasi ventrikel dan fibrilasi atrium yang menjadi awal dari henti jantung.

Begini, jantung punya empat ruang utama (bilik), dengan rincian dua ruang terletak di bawah (ventrikel) dan dua ruang di atas (atrium). Munculnya gangguan gaya listrik pada otot jantung secara tiba-tiba, otomatis akan membuat semua bilik jantung bergerak di luar kendali. Atau dengan kata lain, irama serta detak jantung berubah secara tiba-tiba (aritmia).

Maka secara otomatis, jantung tidak dapat menjalankan tugasnya dengan optimal untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Henti jantung dapat berisiko fatal karena organ-organ vital dalam tubuh tidak mampu memperoleh darah dalam jumlah yang memadai.

Advertisement

Selain itu, seseorang yang sebelumnya memang telah mengalami kerusakan pada jantung, memaksakan melakukan olahraga berat, kehilangan banyak darah, hingga hipotermia, juga dapat mengakibatkan detak jantung berhenti.

Otak mati dalam hitungan menit setelah jantung berhenti

Secara medis, Anda umumnya akan kehilangan kesadaran dalam 20 detik setelah darah berhenti mengalir di dalam tubuh, dikutip dari Very Well Health.

Perlu digarisbawahi bahwa “tidak sadarkan diri” di sini bukan berarti otak Anda ikut berhenti berfungsi. Otak Anda masih tetap berfungsi meski Anda tidak sadarkan diri, tapi hanya tidak cukup mampu untuk membuat tubuh tetap terjaga. Anda bahkan diperkirakan masih mungkin bertahan dalam kondisi setengah sadar meskipun fungsi paru dan jantung telah berhenti.

Advertisement

Lewat dari 20 detik, korteks serebral (bagian otak yang berfungsi sebagai tempat berpikir logis) akan mulai melemah secara berangsur-angsur. Selanjutnya, pasokan sisa oksigen yang menuju otak baru akan mulai habis dalam dua menit kemudian.

Kurang lebih sekitar 3-4 menit setelah jantung berhenti, otak tidak lagi mendapat suplai darah sama sekali sehingga mengakibatkan kerusakan sel-sel serta kematian organ. Ini penyebabnya mengapa kebanyakan kasus henti jantung sering kali berujung pada kematian.

Apa yang harus dilakukan ketika jantung berhenti tiba-tiba?

Sebelum benar-benar terlambat dan berakibat fatal, masih ada kesempatan untuk mengatasi henti jantung. Caranya dengan melakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) alias resusitasi jantung sesegera mungkin.

Semakin cepat CPR diberikan, akan semakin besar pula kemungkinan orang tersebut untuk diselamatkan. Pasalnya saat jantung berhenti, otak bukan hanya kehabisan darah dan oksigen saja. Banyak darah yang juga akan terperangkap di otak hingga sulit keluar. Akibatnya, terjadi penumpukan zat asam, radikal bebas, serta zat kimia lainnya yang membahayakan otak.

Advertisement

Kabartangsel.com

Source

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version