Ciputat Timur

Dua Preman di Pondok Ranji Berulah

Michael (34) dan istrinya shock. Mobil Mercy tahun 1995 kesayangan mereka dirusak 2 pria di Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangsel. Saat itu, dia tengah berkendara di sore hari dari Pondok Ranji menuju Bintaro.

“Saya motong jalan, lewat Jl Unta Raya di Pondok Ranji. Saya lewat jalan kecil, di satu titik ada panggung di pinggir jalan, kemudian ada angkot yang berhenti. Saya coba mengambil kanan, di sana ada dua anak muda lagi jalan dari arah berlawanan,” jelas Michael seperti dikutip detikcom, Rabu (2/10/2013).

Saat itu Selasa (1/10) sekitar pukul 18.00 WIB. Michael dengan ramah meminta dua pemuda yang belakangan diketahui bernama Nasir dan Iqbal itu untuk minggir. Dengan aba-aba tangan dia meminta dengan sopan kepada kedua pemuda itu.

“Saya tahulah, di situ kan di perkampungan. Tapi, dua pemuda itu nggak mau minggir,” jelas Michael.

Advertisement

Dia mencoba berjalan perlahan, entah bagaimana kaca spionnya ditepis salah seorang pemuda itu. Namun, Michael tetap jalan terus hingga di depan sekitar 100 meter dari lokasi dia terkena macet.

“Saya lihat ke belakang, dua pemuda itu mengejar. Kemudian tahu-tahu bagasi belakang dipukul keras, terus dengan batu salah seorang pemuda membaret mobil saya,” jelas Michael.

Michael dan istrinya ketakutan. Apalagi diduga dua pemuda itu dalam pengaruh alkohol. Salah seorang di antara mereka mencoba memukul Michael dari kaca yang terbuka.

“Saya hanya nangkis-nangkis saja,” imbuh wiraswastawan ini.

Advertisement

Sayangnya, warga yang berkerumun di sekitar tak ada yang melerai. Para pengendara juga hanya menonton, mungkin mereka khawatir dengan dua pemuda yang tampak seperti preman itu.

“Terus mereka menendang kaca depan mobil saya sampai pecah,” ujar Michael.

Detik-detik menegangkan itu akhirnya berlalu. Setelah dua preman itu puas melampiaskan tindakan brutalnya mereka pergi. Istri Michael mencoba mengejar pemuda itu meminta ganti rugi, tapi kedua pemuda itu tak terkejar.

“Saya meminggirkan mobil saya ke tempat yang aman. Terus menghampiri kembali ke lokasi, di sana sudah banyak warga,” terangnya.

Advertisement

Ternyata dua pemuda itu memang sudah dikenal warga. Herannya, warga menyarankan agar Michael tak usah memperpanjang urusan.

“Saya sempat dibawa ketemu RT dan RW, tapi nggak ada penyelesaian,” kata Michael.

Akhirnya sekitar pukul 20.00 WIB, dia mencoba mengontak kawannya seorang pengacara bernama Andi. Kawannya menyarankan melapor ke Polsek Ciputat.

“Saya divisum, terus buat laporan. Saya di Polsek sampai jam 3 pagi, tapi pelakunya nggak ketangkap juga,” tuturnya.

Advertisement

Michael berharap pihak kepolisian bisa menuntaskan kasus ini. Sebab aksi kedua preman itu amat meresahkan. Dia dan istrinya merasa terteror. Kalau tak melapor ke polisi lalu ke siapa lagi.

“Saya hanya berharap polisi bisa menangkap pelaku, ini bagaimana kalau kejadian seperti ini terulang,” imbuhnya.

Kapolsek Ciputat Kompol Burhanudin ketika dihubungi mengaku belum tahu soal kasus itu. “Nggak ada. Saya cek dulu deh,” kata Burhanudin. (detik)

Advertisement

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version