Nasional
E-Commerce Masa Depan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan bahwa e-commerce adalah masa depan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri acara Indonesia E-Commerce Award 2016 di Exodus Dining, Jakarta (01/12).
“Saya senang dengan aktivitas seperti ini, karena e-commerce ini masa depan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia secara makro,” tutur Rudiantara.
Hal senada, lanjutnya, juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sepemikiran bahwa masa depan ekonomi digital di Indonesia juga terletak pada e-commerce. ”Beliau mengatakan masa depan digital ekonomi di Indonesia ini ya e-commerce. Bu Sri Mulyani welcome terhadap berbagai pemikiran ataupun apa yang dibutuhkan dari pemerintah, dalam konteks fiskal,” jelasnya.
Oleh karena itu Menteri Rudiantara berharap ke depannya berbagai pihak terkait dapat ikut bersama merumuskan kebutuhan akan industri e-commerce ini. “Nanti kita sama-sama rumuskan kembali apa yang industri butuhkan dari pemerintah. Pemerintah akan sangat terbuka dari semua sektor untuk mendorong ekonomi digital ini,” papar Rudiantara.
Indonesia E-Commerce Award ini merupakan ajang penganugerahan pertama terkait e-commerce di Indonesia. Menurut Ketua Umum idEA, Aulia Marinto, ajang tersebut berawal dari inisiatif idEA, MARS, dan Majalah SWA, untuk melakukan penelitian terhadap konsumen pasar e-commerce Indonesia. Ide tersebut yang kemudian dikemas menjadi ajang penganugerahan kepada para brand e-commerce di Indonesia.
Berbagai e-commerce berhasil memenangkan kategori terbaik pilihan konsumen, di antaranya aplikasi musik Joox, aplikasi pembanding harga pricearea.com, jasa pengiriman TIKI dan JNE, toko buku online bukupedia.com dan gramedia.com, tiket online Tiket.com, dan berbagai e-commerce lainnya. Sementara itu, aplikasi Traveloka juga berhasil memenangkan dua kategori sekaligus sebagai hotel dan tiket online terbaik.
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan; Presiden Direktur MARS Indonesia, Asto Subroto; VP Commercial Business BRI; dan juga Managing Director SWA, Kemal Effendi Gani. (rls)