Tangerang Selatan

FKPAI Tangsel Gelar Halal Bihalal

Sudah menjadi agenda rutin tahunan setiap bulan Syawal, Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Tangsel mengadakan Halal Bi Halal. Tahun ini diadakan pada Rabu (18/05/2022) dilaksanakan di masjid Khodimul Ummah Kemenag Tangsel.

Acara dihadiri Kepala Kantor Kemenag Tangsel Dedi Mahfudin, Kasi Bimas Islam yang diwakili oleh Budi Haryawan, Pengurus Pokjaluh, Ketua FKPAI Banten, Ida Farida, Ketua FKPAI Tangsel, Muhamad Adi Cahyadi, dan diikuti oleh para Penyuluh Agama Islam.

Kepala Kantor dalam sambutannya mengucapkan Selamat Idul Fitri 1443 H, dan memohon maaf jika terdapat kesalahan, seraya mengajak para penyuluh untuk terus berjuang bersama dalam memajukan roda organisasi dengan terus melakukan inovasi dan pembaharuan program walaupun selama ini telah banyak yang dilakukan.

“Penyuluh Kemenag Tangsel luar biasa eksis. Group WA-nya saja aktif 24 jam dan saling tukar informasi,” ucapnya.

Advertisement

Kepala Kantor berharap para penyuluh dapat terus melakukan sesuai perannya masing-masing dan dapat meminimalisir isu-isu Hoax terutama yang mendiskreditkan Kemenag.

Permohonan maaf juga disampaikan staf Bimas Islam, Budi Heryawan. Ia berharap keberadaan penyuluh semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Ketua FKPAI Banten Ida Farida menyampaikan beberapa hal terkait program FKPAI Banten, antara lain pada tanggal 10-12 Juni 2022 akan bekerjasama dengan Pemkot Tangsel mengadakan acara yang akan mengundang Caknun dan Armand Maulana.

“Kita juga akan mengadakan pelatihan mewarnai bagi anak-anak di Islamic Center Tangsel. Pokoknya penyuluh harus terus bergerak, lakukan apa saja yang bisa dilakukan,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, Ketua FKPAI Tangsel, Muhammad Adi Cahyadi, mengajak para penyuluh untuk fokus pada hal-hal yang terjadi di masyarakat terutama pergaulan remaja.

“Isu-isu pergaulan bebas dan LGBT yang sedang viral harus menjadi perhatian para penyuluh, jangan sampai hal ini terjadi di Kota Tangsel,” tegasnya.

Tausiyah HBH disampaikan oleh Penyuluh, Muhammad Thoha, yang menjelaskan sejarah Halal Bi Halal.

“Walau secara gramatikal keliru, tapi HBH bertahan hingga sekarang bahkan ditiru oleh negara lain,” jelasnya.

Advertisement

Acara diakhiri dengan saling bermaafan-maafan dan santap siang bersama. (afm/fid)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version