Ciputat
Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe di Tangsel Mengeluh
Sejumlah pengrajin tempe dan tahu di Kota Tangerang Selatan, Banten, mengeluhkan kenaikan harga kacang kedelai.
“Produksi tempe sekarang banyak yang berkurang sebab harga kacang kedelai mahal,” kata Ade Kamil, pengrajin tahu di Kampung Rawa Lele, Jombang, Kecamatan Ciputat, Selasa, (27/8/130
Dikatakannya, harga kacang kedelai saat ini Rp9.000 per kilogram atau naik Rp300 dari yang semula Rp8.700 per kilogram.
Meski kenaikannya tidak begitu besar namun memberikan dampak yang sangat signifikan. Akibatnya, banyak pengrajin tahu tempe menyiasati dengan mengurangi jumlah produksi.
Selain itu, pengrajin pun memperkecil ukuran tahu – tempe dari biasanya. Untuk sepuluh kilogram kacang kedelai dapat membuat enam papan tahu. Setiap papan tahu yang biasa dipotong menjadi 88 potong, maka kini dibuat menjadi 95 potong.
“Harga tahu goreng pun kita naikkan sekarang ini dari Rp250 menjadi RP300 per potongnya,” katanya menjelaskan.
Dalam seharinya, lanjut Ade, biasanya pengrajin menghabiskan sebanyak 2 – 2,5 kuintal kacang kedelai.
Keuntungan yang diraih pun tidak begitu banyak. Karena, tidak hanya kacang kedelai naik tetapi juga ragi dari semula Rp16.000 per kantong menjadi Rp17.000.
Ditambah lagi naiknya harga plastik menjadi Rp27.000 per kantong dari sebelumnya hanya Rp24.000 serta bahan pembungkus berupa daun pisang yang dibelinya Rp6.000 per ikat.
“Kita hanya berharap agar produksi tetap berjalan meski keuntungannya hanya sedikit dan cukup untuk makan saja,” kata Yanto, pengrajin tempe. [ant/kt]