Tangerang Selatan

Kemenag Tangsel Sambut HAB ke-74 dengan Zikir dan Doa Bersama

PAMULANG (Kabartangsel.com) – Ratusan jemaah hadir mengikuti acara Zikir dan Doa Bersama dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) ke-74 Kementerian agama, yang diadakan pada Kamis (02/01/2020) di Masjid Agung Al Mujahidin Pamulang, Tangsel.

Hadir pada acara tersebut, Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Abdul Rojak, Asda 1 Pemkot Tangsel, Rahmat Salam, Ketua MUI Tangsel, KH. Saidih, perwakilan dari Polres Tangsel, BPN Tangsel, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Dharma Wanita, para ulama dari MUI Tangsel, tokoh masyarakat, masjelis ta’lim, dan keluarga besar Kemenag Tangsel.

Kepala Kantor dalam sambutannta menyampaikan bahwa acara Zikir dan Doa Bersama ini adalah rangkaian kegiayab HAB ke-74 Kemenag yang lahir pada 3 Januari 1946.

Advertisement

“Awalnya bernama Kementerian Islam, namun dalam perjalannya saat sidang BPUPKI dibahas dengan mempertimbangkan banyak agama di Indonesia sehingga menjadi Departeman Agama atau sekarang Kementerian Agama,” terangnya.

Kepala Kantor menambahkan pada HAB ke-74 ini Kemenag Tangsel melaksanakan berbagai program baik sifatnya kesehatan, bedah rumah dan lain sebagainya.

“Kegiatan baru pada acara HAB ke-74 di Kemenag Tangsel adalah acara Bedah Rumah. Kami ingin keberadaan kantor Kemenag Tangsel juga memberi manfaat untuk masyarakat sekitar kantor,” ujarnya.

Kepala Kantor berharap tak hanya bedah rumah saja, tapi insya Allah ke depan juga bisa dilaksanakan bedah madrasah, musholla, dan lain sebagainya.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Umum MUI Tangsel KH Saidih berpesan agar Kemenag Tangsel memberikan kerja yang membekas kepada masyarakat. Dia pun mengajak para jemaah mendoakan agar Kepala Kemenag Tangsel Abdul Rojak diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Acara tersebut menghadirkan penceramah KH. Shofwan Nizomi, yang dalam ceramahnya dibuka dengan narasi tentang keragaman beragama di tengah masyarakat dewasa ini yang banyak pihak kerap saling tuding salah menyalahkan.

Dalam konteks HAB inilah ia mengajak semua hadirin mengadakan evaluasi bagaimana menyikapi diri dalam menjalankan amal ibadah di tengah keberagaman agama, tidak saling menyalahkan tapi membawa pesan agama yang damai.

“Melalui HAB bagaimana keberagamaan kita dalam beragama. Belakangan ini seruan kembali kepada Qur’an dan Sunnah. Sementara kita semua sudah kembali. Jangan sampe merasa diri paling benar sementara orang lain dikafir-kafirkan. Jika sudah sampai pada kavling-kavling dan ini sangat bahaya. Sementara empat Mazhab itu sudah ada sejak dulu dan pernah terjadi interpretasi yang berbeda di antara para sahabat,” ungkapnya.

Advertisement

Ia menyingunggung agar dalam beragama selalu menebar kedamaian, tidak saling menuding kelompok ini salah dan lain sebagainya. Sebab soal surga dan neraka itu hak Allah SWT, sementara tugas umatnya adalah menjalankan perintahNya dan meninggalkan laranganNya.

“Belakangan ini, dalam keberagamaan lebih menonjolkan simbol sementara amal ibadahnya masih jauh. Mari sama-sama saling mendoakan kepada orang lain agar diberikan keselamatan, dimasukan ke surganya Allah. Jangan saling mengkafir-kafirkan,” tutupnya.  (Fid/Sumber: Kemenag Tangsel)

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version