Connect with us

Air wudhu di Masjid Al-Itishom di kawasan Pusat Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikeluhkan. Pasalnya, air yang mengucur dari kran yang digunakan untuk berwudhu debitnya sangat kecil. Itupun warnanya cukup keruh.

“Masjid di kampung aja airnya enggak kaya gini,” kata Safrudin, seorang jamaah saat akan menunaikan salat dzuhur di Masjid yang terletak di Jalan Maruga Raya Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat, Selasa (22/5/2018).

Belum lagi bak penampungan air di bagian luar masih kosong melompong. Kondisi itu menyebab antrean jamaah di bagian dalam ruangan wudhu juga menumpuk. Tak sedikit di antara jamaah yang sudah melepas sepatunya terpaksa memilih balik untuk mengambil air wudhu dari ruangan kerjanya.

Terpisah di lokasi yang sama, Kepala Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel, Dendi Pryandana mengakui bila kondisi air yang ada dan dipergunakan di Masjid Al-Itishom warnanya keruh. Menurutnya, dahulu kontur tanah merupakan titik rawa sehingga sulit untuk mendapatkan air yang jernih.

Advertisement

“Nanti kita pakai air PAM aja. Nih sekarang saya mau rapat,” ungkapnya. Ia bilang, pertemuan dengan jajaran direksi PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan selaku perusahaan induk (holding company) Badan Usaha Milik Daerah setempat.

Dendi menambahkan, rapat untuk membahas ihwal penggunaan air bersih di Masjid Al-Itishom. Pekan ini ditargetkan instalasi jaringan air bersih sudah masuk sehingga bisa dipakai oleh para jamaah.

“Konsep di Tangsel itu air sumur hanya untuk cadangan,” tutupnya. (yw/fid)

Advertisement

Populer