Banten
Krakatau Posco Wujud Implementasi MP3EI
Krakatau Posco yang merupakan pabrik baja patungan (joint venture company) antara PT.Krakatau Steel Tbk. and Posco Korea akhirnya diresmikan pengoperasiaannya oleh Presiden RI-Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (23/12).
Pabrik Baja Terpadu Krakatau Posco terletak di dalam Kawasan Industri Krakatau Steel, Kota Ciilegon, direncanakan mengawali produksinya pada tahun 2014. Pabrik Baja Terpadu itu nanti akan memproduksi baja 6 juta ton per tahun. Produknya berupa slab, plate, dan hot rolled coil (HRC).
Krakatau Posco juga menjadi wujud dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) di Provinsi Banten. Krakatau Posco merupakan industri baja yang diharapkan menghasilkan manfaat positif untuk perkembangan baja nasional. Demikian Wakil Gubernur (Wagub) Banten-H.Rano Karno menyampaikan sambutannya pada peresmian tersebut.
Menurut Wagub, industri pengolahan menopang 45 persen produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Banten. Jumlah industri di Banten mencapai 1.645 industri besar dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 474.521 orang. Industri terbesar merupakan industri pengolahan seperti industri baja, tekstil, kimia dan sepatu dan makanan. Sementara jumlah industri kecil dan menengah mencapai 96.367 industri dengan menyerap tenaga kerja sebanya 676.484 org. “Semua industri tersebut menyumbangkan 45 persen dari total PDRB Provinsi Banten” jelas Wagub.
Pada kesempatan tersebut Wagub menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Pusat dan PT.Krakatau Posco yang telah memilih Provinsi Banten sebagai tempat investasi. Wagub berharap kehadiran PT.Krakatau Posco dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Banten.
“Semoga dengan diresmikannya Pabrik Baja Terpadu Krakatau Posco ini bisa memberikan kontribusi yang nyata, salah satunya menambah lapangan pekerjaan sehingga otomatis bisa mengurangi pengangguran di Provinsi Banten” jelas Wagub.
Presiden RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan dalam segi industri merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi bangsa Indonesia sebagai negeri industri yang tangguh.
Menurut Presiden, Pabrik Baja Terpadu Krakatau Posco bisa meningkatkan kapasitas baja nasional dalam kurun waktu yang lama, mengingat percepatan pembangunan di Indonesia yang akan terus menerus berkesinambungan sehingga akan meningkatkan permintaan baja dari dalam negeri.
“Permintaan baja dalam negeri meningkat pesat seiring dengan pembangunan, dalam hal ini Krakatau Posco dapat memberikan kontribusi permintaan baja yang tinggi sehingga dapat mengurangi impor baja dari luar negeri” pungkas Presiden.
Sebagai bentuk cinta lingkungan dan menjaga kelestarian alam, setelah meresmikan Pabrik Baja Terpadu Krakatau Posco, Presiden RI dan Wagub Banten berkesempatan untuk menanam pohon yang ada di sekitar Krakatau Posco.
Turut hadir dalam acara tersebut beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu, Menteri BUMN-Dahlan Iskan, Wakil Menteri Perdagangan, Sekretaris Daerah Provinsi Banten-H.Muhadi, Ketua DPRD Provinsi Banten-H.Aeng Haerudin, Walikota Cilegon-Tb.Iman Ariyadi, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Banten dan Kota Cilegon, perwakilan Pemerintah Korea, jajaran Direksi dan Komisaris PT.Krakatau Posco dan PT.Krakatau Steel. (ris/kt)