Pondok Aren

Lebaran Betawi Tangsel Bangkitkan Gairah Seni dan Budaya Lokal

Gelaran Budaya Lebaran Betawi 2016 diharapkan menjadi tonggak kebangkitan seni dan budaya lokal, khususnya Betawi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dengan begitu, event tahunan yang digagas Lingkar Masyarakat berbudaya Betawi Tangerang Selatan (LIMABETA) dengan menggandeng Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Tangsel tersebut bisa menggairahkan sektor pariwisata.

Demikian dikatakan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany saat membuka Festival Lebaran Betawi 2016 di Jurangmangu barat, Kecamatan Pondok Aren, Sabtu (6/8) lalu. Event yang sudah dua kali dilaksanakan ini mengambil lokasi Jalan Jurangmangu Barat sepanjang 1 Kilometer selama tiga hari, dari 5 sampai 7 Agustus.

“Pemerintah daerah menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Kami harap, kegiatan ini mampu mendorong masyarakat agar mulai mencintai seni dan budaya lokal, khususnya seni dan budaya betawi,” kata Airin.

Kata dia, pelaksanaan festival yang dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri ini didukung pula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) setempat. Diharapkan melalui kegiatan tersebut, mampu mendorong promosi wisata daerah dan event yang akan datang menjadi semakin meriah.

Advertisement

“Tentunya, kegiatan ini membawa dampak positif bagi semuanya. Mulai dari sektor budaya, wisata bahkan sektor ekonomi. Karena saya lihat ada berbagai pedagang makanan khas betawi yang berjualan di sini,” kata Airin.

Ketua Panitia Pelaksana Lebaran Betawi 2016, Rudi mengaku secara keseluruhan rangkaian kegiatan selama tiga hari itu berlangsung memuaskan. Indikatornya, kata dia, tingkat antusiasme masyarakat yang begitu luar biasa, jika dibandingkan dengan festival yang dilaksanakan tahun lalu.

“Persiapan memang kita total, sejak lima bulan lalu. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar dan animo masyarakat juga luar biasa. Banyak yang berkunjung selama tiga hari pelaksanaan,” tandasnya.

Ia mengaku, beragam seni dan warisan budaya betawi ditampilkan dalam Festival Lebaran. Mulai dari rumah blandongan, alat memasak khas betawi, transportasi khas betawi tahun 1950-an, makanan khas, Lenong betawi dan beragam jenis warisan budaya lainnya.

Advertisement

“Melalui Festival Lebaran Betawi ini, kami berharap masyarakat tergugah untuk mencintai seni dan budaya lokal. Kalau sudah cinta, tentu saja akan mau melestarikannya. Karena seni dan budaya ini merupakan warisan yang tak ternilai harganya,” tandasnya. (one/fid)

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version