Lifestyle

Mahkota Dewa, Herbal Asli Papua Dengan Segudang Manfaat

Salah satu tanaman obat yang populer di Indonesia adalah mahkota dewa. Tanaman yang buahnya berwarna merah menyala ini diyakini bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tidak heran jika sejumlah produk olahan herbal mahkota dewa laris manis diserbu pembeli. Lantas, apa klaim tersebut benar atau cuma rayuan iklan? Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut.

Sekilas info tentang mahkota dewa

Mahkota dewa punya nama latin Phaleria macrocarpa. Tanaman ini adalah tanaman asli Indonesia yang berasal dari Papua. Masyarakat Indonesia juga mengenalnya dengan nama daun dewa, sambung nyawa, atau ngokilo khususnya di kepulauan Jawa.

Manfaat mahkota dewa

Berikut ini sejumlah klaim manfaat mahkota dewa beserta fakta ilmiahnya yang perlu Anda pahami.

Advertisement

1. Mengatasi nyeri haid

Mengutip dari berbagai sumber, mahkota dewa memiliki kandungan antioksidan kuat seperti flavonoid, folifenol, saponin, tanin, terpenoid, dan alkaloid yang berlimpah.

Berdasarkan penelitian, kandungan antioksidan dalam ekstrak buah dari tanaman herbal ini bersifat antiradang yang berpotensi mengobati nyeri haid (dismenore primer).

Secara umum, kekuatan efek antiradang dari ekstrak buah ini bisa berbeda tergantung dosis yang ditentukan setiap produknya.

2. Membantu menurunkan gula darah

Salah satu manfaat mahkota dewa yang paling populer adalah sebagai obat diabetes alami.

Advertisement

Namun berdasarkan uji laboratorium, konsumsi rutin dari ekstrak buah ini selama 4 minggu tidak begitu berhasil menurunkan gula darah. Dari 14 orang yang diteliti, hanya 1 orang saja yang gula darahnya menurun setelah minum suplemen tersebut.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa konsumsi suplemen ekstrak mahkota dewa tergolong aman dalam kurun waktu 4 minggu karena tidak ada efek racun untuk hati dan ginjal. Pemeriksaan fungsi hati (SGOT, SGPT) dan ginjal (BUN, kreatinin serum) tidak menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan.

Meski demikian, para ahli menyarankan para diabetesi agar tidak mengonsumsi ekstrak buah ini sebagai satu-satunya cara untuk mengobati diabetes. Kemanjuran obat herbal ini dalam menurunkan gula darah masih belum terbukti secara klinis.

3. Mencegah efek samping obat kemoterapi

Cisplatin merupakan salah satu obat kemoterapi yang sering diresepkan dokter. Obat ini efektif untuk membunuh dan menghambat perkembangan sel kanker di dalam tubuh. Sayangnya, cisplatin dapat menyebabkan efek samping berupa kerusakan ginjal jika digunakan dalam jangka panjang.

Advertisement

Kabar baiknya, kandungan falovonoid dalam tanaman herbal ini diyakini berpotensi untuk melindungi ginjal dari efek pengobatan kemoterapi.

Penelitian lain pun menunjukkan hal serupa. Pemberian obat adriamycin-cyclophosphamide yang dibarengi dengan suplementasi mahkota dewa dapat mengurangi risiko efek samping dari kemoterapi. Suplementasi tersebut dapat mengurangi kerusakan pada ginjal dan hati akibat kemoterapi sekaligus membantu mengurangi pertumbuhan tumor.

Lagi-lagi, penelitian yang ada masih sangat terbatas. Alhasil, dibutuhkan penelitian uji klinis lanjutan untuk benar-benar membuktikan khasiat mahkota dewa untuk mencegah kerusakan ginjal bagi orang yang sedang rutin minum obat kemoterapi.

4. Membantu menurunkan tekanan darah

Sebuah penelitian menemukan bahwa buah mahkota dewa dapat membantu menurunkan tekanan darah penderita hipertensi. Penelitian tersebut melaporkan flavonoid dalam buah ini diyakini dapat membantu melemaskan pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah.

Advertisement

Sayangnya, penelitian ini masih dilakukan dalam skala yang sangat kecil. Maka dari itu, dibutuhkan banyak penelitian lanjutan untuk memastikan khasiat tanaman herbal ini dalam menurunkan tekanan darah para penderita hipertensi.

Jangan sembarangan konsumsi mahkota dewa

Jika ingin menggunakan mahkota dewa sebagai obat, hati-hati. Tanaman herbal ini tidak boleh dimakan mentah-mentah karena ada risiko efek samping yang sangat serius.

Selain itu, perlu dipahami bahwa penelitian medis yang valid khusus untuk membahas khasiat dan keamanan mahkota dewa masih sangat terbatas. Bahkan, bukti ilmiah atas manfaat herbal ini sebagai obat penyembuh masih bersifat empiris, alias hanya berdasarkan pengalaman pengguna. Dibutuhkan penelitian lanjutan dengan cakupan yang lebih luas untuk memastikan manfaat dan keamanannya.

Ingat, obat-obatan herbal tidak dapat menggantikan konsultasi serta pengobatan medis dari dokter. Obat herbal juga tidak selalu aman bagi semua orang.

Advertisement

Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap komponen yang terkandung dalam tanaman ini atau herbal tertentu, sebaiknya jangan paksakan. Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan lain sebagainya, konsultasi dahulu ke dokter sebelum berniat menggunakan obat jenis apa pun, termasuk obat herbal.

Kabartangsel.com

Sumber

Mahkota Dewa – https://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/mahkota-dewa-bagian-1 diakses pada 20 May 2019

Advertisement

Altaf, R., Asmawi, M., Dewa, A., Sadikun, A., & Umar, M. (2013). Phytochemistry and medicinal properties of Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. extracts. Pharmacognosy Reviews7(1), 73. doi:10.4103/0973-7847.112853

Handayani, L., Kristiana, L., & Roosihermiatie, B. (2007). OBSERVASI KLINIS EKSTRAK KAPSUL BUAH MAHKOTA DEWA UNTUK PENGOBATAN DIABETES MELLITUS. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan10(2 Apr). Retrieved from http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/view/1787

Inilah Kandungan Baik yang Ada di Tanaman Mahkota Dewa – https://www.pertanianku.com/inilah-kandungan-baik-yang-ada-di-tumbuhan-mahkota-dewa/ diakses pada 20 May 2019

Widowati, L., Nugroho, Y., & Murhandini, S. (2006). UJI MUTAGENITAS EKSTRAK ETANOL MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheef.) Boerl.). Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan16(3 Sept). Retrieved from http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1124/497 

Advertisement

Mahkota dewa. (2019). Google Books. Retrieved 20 May 2019, from https://books.google.co.id/books?id=3UqqCgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=mahkota+dewa&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiQxrDPr6niAhXLsY8KHfIkB2AQ6AEIMTAB#v=onepage&q=mahkota%20dewa&f=false

Tjandrawinata RR, Nofiarny D, Susanto LW, Hendri P, Clarissa A. Symptomatic treatment of premenstrual syndrome and/or primary dysmenorrhea with DLBS1442 a bioactive extract of phaleria macrocarpa. Int J Gen Med. 2011;4:465-76.

Riwanto I, Budijitno S, Dharmana E, Handojo D, Prasetyo SA, Eko A, Suseno D, and Prasetyo B. Effect of Phaleria Macrocarpa Supplementation on Apoptosis and Tumor Growth of C3H Mice With Breast Cancer Under Treatment With Adriamycin–Cyclophosphamide. Int Surg. 2011; 96 (2): 164-70.

Mahkota Dewa Cegah Kerusakan Ginjal. https://ugm.ac.id/id/berita/8180-mahkota.dewa.cegah.kerusakan.ginjal diakses 20 May 2019.

Advertisement

Source

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version