Lifestyle

Mengenal Gagal Tumbuh, Ketika Perkembangan Fisik Anak Terhambat

Normalnya, tubuh anak akan tumbuh dan berkembang dengan cepat di tahun-tahun pertama kehidupannya. Sayangnya, jika nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik, maka perkembangan beberapa anak mengalami hambatan, bahkan cenderung tidak sesuai dengan teman-teman seusianya. Kondisi ini dikenal sebagai failure to thrive atau gagal tumbuh. Jika ingin tahu lebih lengkapnya, simak informasinya dalam ulasan ini.

Apa itu gagal tumbuh?

Failure to thrive atau gagal tumbuh adalah terhambat atau terhentinya pertumbuhan fisik seorang anak, sehingga tampak tidak normal. Anak kemungkinan besar mengalami gagal tumbuh, ketika perubahan berat serta tinggi badannya tidak setara alias jauh dibandingkan teman-teman sebayanya.

Secara umum, kegagalan pertumbuhan pada anak ditandai dengan pengukuran indeks massa tubuh (IMT) berbanding usia (IMT/U). Pengukuran tersebut berdasarkan aturan CDC 2000 (ukuran persentil). Jika indikator berada di angka kurang dari 5 persentil, anak bisa dinyatakan mengalami gagal tumbuh.

Sebagai gambaran, ketika bayi, balita, atau anak-anak mengalami kondisi ini, otomatis terlihat karena ukuran tubuhnya yang lebih kecil atau pendek untuk usianya. Sementara pada remaja, biasanya tidak terlalu kentara karena perubahan tubuhnya yang terjadi selama masa pubertas.

Advertisement

Apa saja gejala gagal tumbuh pada anak?

Secara umum, berat badan anak yang mengalami gagal tumbuh biasanya terbilang rendah jika dibandingkan dengan kelompok usianya. Selain berdasarkan pertumbuhan yang dinilai dengan angka, perkembangan anak yang cenderung stagnan atau terhenti, juga menandakan failure to thrive.

Lebih jelasnya, anak yang mengalami kegagalan pertumbuhan akan menunjukkan beberapa gejala berupa:

  • Penambahan berat badan lambat
  • Keterlambatan dalam perkembangan kemampuan tubuh, seperti berbicara, berguling, merangkak, berjalan,dll
  • Kurang mampu mengekspresikan emosi, seperti tersenyum, tertawa, atau melakukan kontak mata
  • Perkembangan kemampuan motorik tertunda
  • Perkembangan mental dan sosial terhambat
  • Kelelahan
  • Mudah marah
  • Pubertas di masa remaja terlambat
  • Kesulitan dalam belajar mencerna informasi di kemudian hari

Mengutip dari American Family Physician, jika gagal tumbuh sudah berada dalam tahap yang parah, akan muncul gejala berupa:

  • Perkembangan tubuh secara keseluruhan terlambat
  • Berat badan sulit naik meski asupan kalori sudah cukup
  • Infeksi saluran pernapasan
  • Infeksi saluran kencing
  • Muntah berkali-kali, diare, serta dehidrasi

Rutin melakukan pemeriksaan dengan dokter sejak masa kehamilan dan terus berlanjut seiring berkembangnya anak, bisa membantu mencegah munculnya gejala gagal berkembang. Sebab dengan begitu, dokter dapat lebih mudah untuk memantau perkembangan anak melalui grafik pertumbuhan.

Maka itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter anak tepat waktu guna mendapatkan analisis akurat mengenai tumbuh kembangnya. Pasalnya, gagal tumbuh bisa mengakibatkan keterlambatan mental, emosional, serta fisik dalam waktu lama, bahkan selamanya.

Advertisement

Apa penyebab gagal tumbuh pada anak?

Gagal tumbuh sebenarnya bukanlah suatu penyakit khusus, melainkan kondisi di mana perkembangan berat dan tinggi badan jauh dari rata-rata normalnya. Kurang tercukupinya kebutuhan gizi harian bisa menjadi penyebab anak mengalami kegagalan pertumbuhan.

Atau dengan kata lain, failure to thrive dapat terjadi dikarenakan anak tidak menerima, menyimpan, atau menggunakan kebutuhan zat gizi yang seharusnya. Padahal, nutrisi tersebut diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan berat serta tinggi badannya.

Di samping itu, berbagai masalah kesehatan lainnya juga bisa mengakibatkan gagal pertumbuhan, seperti:

  • Gangguan pada gen, seperti Down syndrome
  • Gangguan organ tubuh
  • Gangguan hormon
  • Masalah pada otak atau sistem saraf pusat
  • Masalah pada jantung atau paru-paru
  • Anemia maupun kelainan darah lainnya
  • Masalah pada sistem pencernaan, sehingga menyulitkan proses penyerapan nutrisi
  • Mengalami infeksi jangka panjang
  • Masalah pada metabolisme tubuh
  • Berat badan lahir rendah (BBLR)

Berbagai kondisi tersebut pada akhirnya membuat anak menjadi susah makan, sehingga berpengaruh terhadap perkembangannya.

Bagaimana cara mendiagnosis gagal tumbuh pada anak?

Mula-mula, dokter akan menilai perkembangan berat, tinggi, dan panjang badan anak, serta lingkar kepala pada bayi. Jika ternyata hasilnya di bawah rata-rata untuk anak usianya, atau cenderung stabil dan tidak terjadi perkembangan, ada kemungkinan gagal tumbuh.

Advertisement

Selain itu, dokter juga akan menanyakan seputar riwayat kesehatan anak secara rinci, termasuk riwayat makannya setiap hari. Tujuannya untuk membantu mengamati apakah anak memang tidak mendapat nutrisi yang cukup, susah makan, pengaruh dari lingkungan, dan lainnya.

Pemeriksaan dengan ahli gizi turut membantu untuk memastikan apakah selama ini kebutuhan gizi anak tercukupi dengan baik, serta berapa asupan kalori hariannya.

Supaya hasilnya lebih akurat, dokter dapat melakukan pemeriksaan pendukung seperti tes darah, tes urine, tes pencitraan (rontgen atau sinar-X). Pemeriksaan tersebut berguna untuk memastikan keadaan organ tubuh bagian dalam anak.

Adakah pengobatan untuk kondisi gagal tumbuh pada anak?

Perawatan untuk mengatasi kegagalan pertumbuhan pada anak bisa berbeda-beda tergantung dari beberapa hal. Mulai dari tingkat keparahan gejalanya, penyebabnya, serta kondisi kesehatan anak secara keseluruhan. Pada dasarnya, perawatan anak yang mengalami gagal tumbuh menitik beratkan pada asupan kalori yang cukup bagi anak.

Advertisement

Beberapa kasus kegagalan berkembang dapat diatasi setelah dokter mengobati kondisi yang mendasarinya. Terlebih ketika kegagalan pertumbuhan pada anak ini ada kaitannya dengan masalah pada jantung, saraf, pencernaan, dan lainnya.

Ahli gizi juga turut berperan untuk memandu aturan makan harian anak guna memenuhi kebutuhan nutrisinya. Jika diperlukan, penggunaan tabung makan (feeding tube) mungkin akan digunakan untuk mempermudah pemberian nutrisi. Tabung makanan tersebut akan mengalir dari hidung hingga langsung berakhir ke perut anak.

Kondisi tersebut hanya dilakukan ketika gagal tumbuh yang dialami anak sudah tergolong parah. Di samping itu, terapis okupasi, terapis wicara, serta psikolog juga mungkin dibutuhkan tergantung kondisi anak. Entah untuk membantu mengatasi kesulitan anak saat makan, atau memberi dukungan mental bagi anak dan keluarganya.

Jika gagal tumbuh pada anak memerlukan perawatan lanjutan, anak biasanya memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Di sana, anak akan dipantau setiap harinya sampai menunjukkan perkembangan yang lebih baik.

Advertisement

Kabartangsel.com

Source

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version