Pemerintahan
PBSI Jadikan Tangsel Sebagai Pilot Project Pengembangan Bulu Tangkis Usia Dini
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menjadikan Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai pilot project pengembangan bulu tangkis usia dini. Program itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) antara Pengurus Kota PBSI Tangsel dengan Kepala Dinas Pendidikan.
Humas PBSI Pusat Yuni Kartika mengatakan Kota Tangsel merupakan daerah pertama yang melakukan kerjasama dengan PBSI untuk pengembangan atlet bulu tangkis. Pasalnya, Kota Tangsel merupakan salah satu daerah yang memiliki sekolah dengan kelas olahraga. “PBSI memilih Tangsel sebagai pilot project. Untuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan, nantinya akan disediakan oleh PBSI, seperti lapangan dan peralatan lainnya,” katanya usai penandatanganan MoU di SMP Negeri 11 Kota Tangsel, Serpong, Rabu (4/6).
Dengan kerjasama itu, PBSI diakui Yuni berharap perkembangan olahraga bulu tangkis tanah air semakin menggeliat. “Pembinaan atlet usia dini harus dilakukan. Salah satu jalannya, melalui pengembangan atlet di sekolah. Nanti juga akan ada coaching clinic bagi guru olahraga,” tandasnya. Ketua Pengurus Kota PBSI Tangsel Mahfudin Joey menambahkan MoU PBSI Tangsel dengan Dinas Pendidikan merupakan turunan dari MoU antara Pengurus Pusat PBSI dengan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Kota Tangsel, diakuinya sebagai kota pertama yang menandatangani kerjasama itu. “Tangsel jadi proyek percontohan, karena di Tangsel ada sekolah yang memiliki kelas olahraga, yakni di SMP Negeri 1, 4 dan 17 Kota Tangsel,” paparnya.
Melalui MoU itu, kata dia, Kepala Dinas Pendidikan menjadi fasilitator ke kepala sekolah se-Tangsel untuk mengembangkan bulu tangkis. Nantinya, bakal dijabarkan ke kepala sekolah dan guru olahraga di sekolah terkait pembinaan yang dilakukan. “Kemungkinan di sekolah-sekolah itu akan dibangun lapangan bulu tangkis. Harapan kami sih bulu tangkis menjadi salah satu ekstrakurikuler wajib di sekolah yang ada di Tangsel,” kata dia. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Mathodah menyambut baik program tersebut. Mathodah berpendapat, pengembangan olahraga, seperti bulu tangkis memang harus dilakukan sejak di bangku sekolah.
“Belum banyak organisasi olahraga yang melakukan MoU dengan Dinas Pendidikan. Untuk menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah, memang dibutuhkan MoU, seperti yang sudah dilakukan Pramuka. Ada MoU-nya sehingga menjadi ekstrakurikuler di setiap sekolah,” kata dia. Mathodah mengaku, MoU yang baru saja ditandatangani itu bakal segera ditindak lanjuti. Menurutnya, seluruh sekolah baik swasta maupun negeri dan sekolah di bawah Kementerian Agama, bakal disosialisasikan terkait program tersebut. “Harapannya kalau MoU ini ditindaklanjuti, kami yakin Kota Tangsel akan mencetak bibit-bibit unggul dan mampu berprestasi di tingkat internasional. Apalagi, pelajar asal Tangsel rutin meraih prestasi seperti yang baru saja diraih, yakni juara umum 02SN tingkat SMP,” tandasnya. (br/kt)