Pendidikan

Pelajar, Mahasiswa, dan Pemuda Tangsel Deklarasi Anti Kekerasan & Cinta Damai

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar deklarasi  “Anti Kekerasan dan Cinta Damai” dengan mengajak kalangan pelajar, mahasiswa dan pemuda yang ada di Tangerang Selatan (Tangsel).

Deklarasi tersebut dimaksudkan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya kedamaian di kalangan pelajar. Hal itu menurut Agus SB, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT karena menganggap pelajar, mahasiswa dan pemuda adalah generasi penerus bangsa.

“Melalui penguatan pendidikan kewarganegaraan yang merupakan perisai ilmu pengetahuan, harus ditanamkan untuk mempersempit lingkup penyebaran ideologi radikal terorisme di kalangan pelajar, mahasiswa, pemuda,” katanya, Sabtu (24/5/2014).

Ia menambahkan, untuk itu perlu dilakukan penguatan terhadap nilai kewarganegaraan yang sejalan dengan kearifan lokal. Ia menyontohkan seperti toleransi antar-umat beragama, kebebasan yang bertanggungjawab, gotong royong, kejujuran, cinta tanah air, serta kepedulian antar-warga.

Advertisement

“Penguatan nilai ini tetap menjadi penting dilakukan di sekolah sebagai lembaga pendidikan. Kemudian lingkungan pergaulan, maupun lingkungan keluarga,” ujarnya.

Oleh karena itu, proses pencegahan tergadap pengaruh paham radikal terorisme di kalangan generasi muda, harus mengedepankan pendekatan persuasif berbasiskan pendidikan kewarganegaraan.

Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Mayjen Agus Surya Bhakti membuka Deklarasi pemuda dan pelajar propinsi banten, Sabtu, 24 April 2014

Ini lanjut dia, merupakan tugas dari seluruh komponen bangsa, tokoh agama, akademisi, organisasi pemuda, organisasi masyarakat serta media massa. “Hari ini modus propaganda kelompok radikal dengan memanfaatkan dunia maya. Dan itu semakin mengkhawatirkan. Kita tahu dominasi pengguna dunia maya itu adalah kalangan pelajar dan pemuda,” ujarnya.

Walikota Tangsel, Airin Rachmy Diani sangat mengapresiasi BNPT yang memilih Tangsel sebagai lokasi pertama dari seluruh kabupaten/kota di Banten menggelar deklarasi anti kekerasan dan cinta damai.

Namun Airin membantah, jika Tangsel dituduh sebagai kota teroris. Ia menegaskan, bahwa para pelaku yang tertangkap di wilayahnya, bukan warga Tangsel. Tapi pendatang dan tidak terdata sebagai penduduk Tangsel.

Advertisement

“Saya mengapresiasi gerakan cinta damai ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa Pemda Kota Tangsel telah menerbitkan kebijakan untuk memperketat pengawasan kos-kosan dan kontrakan. Masing-masing RT diminta untuk mendata warga yang tinggal di kos-kosan dan kontrakan. Sehingga jika terjadi hal-hal yang dimungkinkan, datanya sudah terekam. (kt/kf/red)

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version