Pemerintahan

Penganugerahan Kota/Kabupaten Layak Anak 2018, Tangsel Sabet Dua Penghargaan

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar Penganugerahan Kota/Kabupaten Layak Anak 2018 dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Senin (23/7) kemarin.

Dalam penilaian kota layak anak dilakukan setahun sekali tersebut, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dibawah kepimpinan Wali Kota Airin Rachmy Diany berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus yaitu Kota Layak Anak 2018 Kategori Madya dan penghargaan Walikota Pembina Forum Anak Terbaik.

Penyerahan penghargaan diberikan oleh Menteri PPPA Yohana Susana Yembise kepada Wali Kota Tangsel yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Wakil Wali Kota Benyamin Davnie mengucapkan rasa syukur atas penghargaan yang diraih oleh Kota Tangsel pada tahun ini.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar Penganugerahan Kota/Kabupaten Layak Anak 2018 dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Senin (23/7) kemarin.

Dalam penilaian kota layak anak dilakukan setahun sekali tersebut, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dibawah kepimpinan Wali Kota Airin Rachmy Diany berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus yaitu Kota Layak Anak 2018 Kategori Madya dan penghargaan Walikota Pembina Forum Anak Terbaik.

Penyerahan penghargaan diberikan oleh Menteri PPPA Yohana Susana Yembise kepada Wali Kota Tangsel yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Wakil Wali Kota Benyamin Davnie mengucapkan rasa syukur atas penghargaan yang diraih oleh Kota Tangsel pada tahun ini.

“Alhamdulillah, ibu Walikota mendapatkan penghargaan pembina forum anak terbaik dan Kota Tangsel meraih penghargaan kota layak anak tingkat madya,” ujar Benyamin usai acara.

Advertisement

Benyamin mengatakan penghargaan Kota Layak Anak 2018 yang diperoleh Kota Tangsel merupakan keberhasilan semua pemangku kepentingan dibawah kepemimpinan ibu Walikota.

“Semoga kedepannya statusnya meningkat dari Madya ke Nindya,” harapnya.

Benyamin mengingatkan penghargaan ini harus menjadi pemacu semangat bekerja semua jajaran Pemkot Tangsel untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Evaluasi harus terus dilakukan secara berkala untuk memantau kekurangan dan kelebihan yang ada.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel, Khairati, menjelaskan, penghargaan Kota Layak Anak yang diraih tahun ini statusnya naik dari Pratama ke Madya. Tahun ini pula, kata Khairati, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mendapatkan penghargaan untuk pengembangan forum anak terbaik.

Advertisement

“Semoga penghargaan ini menjadi motivasi dan menambah kepedulian kita tentang hak-hak anak dan kita akan selalu meningkatkan program yang menunjang hal tersebut,” paparnya.

Khairati harapkan, semua pemerintah, dunia usaha, media massa dan masyarakat turut serta bersama membangun Kota Tangsel menuju kota yang nyaman dan layak anak.

Menteri PPPA Yohana Yembise menuturkan, tahun ini Kota/Kabupaten berpredikat layak anak meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Terbukti dari 389 peserta pada Anugerah KLA 2018, 177 Kokab dianugerahi layak anak.

“Evaluasi Kokab layak anak tahun 2018 diikuti oleh 389 daerah dan yang meraih penghargaan 177 Kokab. Jumlah ini meningkat 50% dari tahun 2017,” katanya.

Advertisement

Anugerah KLA 2018 juga diberikan kepada 10 pemerintah Provinsi sebagai penggerak pengembangan Kota/Kabupaten layak anak. Dua Kota meraih peringkat utama layak anak, peringkat nindya 11 Kota/Kabupaten , madya 51 Kota/Kabupaten dan pratama 113 Kota/Kabupaten.

Dikatakan Yohana, anugerah KLA merupakan kerja keras Pemda dalam pembangunan nasional di bidang pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang didukung oleh lembaga masyarakat, dunia usaha, media serta peran dari forum anak sebagai pelapor dan pelopor. Pemerintah pusat telah menargetkan Indonesia layak anak pada tahun 2030.

“Semua daerah harus layak anak karena target kami adalah tahun 2030 Indonesia layak anak. Perjalanan masih panjang, ini pekerjaan rumah yang besar perlu sinergi dan kerja keras dari pemimpin-pemimpin di daerah,” tuturnya.

Advertisement

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version