Politik

Perang Dinasti di Pilkada Tangsel, Akankah Wapres Ma’ruf Amin Turun Tangan Menangkan Putrinya?

Pelaksanaan Pikada Serentak di Indonesia dinilai berpotensi menjadi perang bintang para elit dinasti politik di sejumlah daerah, termasuk salah satunya Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel). Beberapa kalangan menilai bahwa, tiga pasangan calon yang bakal berlaga di Pilkada Tangsel menjadi pertarungan kekuatan tiga dinasti yang juga bakal bertaruh merebutkan kursi Tangsel satu.

Ketiga Paslon tersebut diantaranya, Benyamin Davnie-Pilar Saga yang diusung oleh Partai Golkar dan PPP (tidak mempunyai kursi). Pasangan ini dianggap representasi dari petahana Airin Rachmi Diany dan keluarga dinasti politik Banten. Kemudian ada Siti Nur Azizah Ma’ruf – Ruhamaben yang diusung oleh Partai Demokrat dan PKS. Pasangan ini dianggap sedang membangun dinasti dan dinilai memanfaatkan kekuasaan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Siti Nur Azizah adalah anak kandung wapres. Ketiga, Paslon Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dengan atribut dinasti politik mantan cawapres dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Paslon ini bakal diusung oleh Partai Gerindra dan PDIP.

Pilkada Tangsel menjadi daerah yang cukup menarik perhatian publik dan elit politik. Itu karena banyak kekuatan politik turut bertaruh di sini. Demikian disampaikan Pengamat dari Lembaga Studi Pemilu dan Politik (LSPP), Sendy Vicky Sutikno. Menurutnya, wilayahnya yang strategis dan APBD yang besar menjadi daya tarik bagi para elit untuk bertaruh. “Saya melihatnya ini sebagai pertarungan ketiga kekuatan politik besar di Banten. Bagaimanapun Tangsel ini termasuk primadona setelah DKI Jakarta. Apalagi jika melihat proyeksi ke depan yang nampaknya bakal menjadi kota kelas dunia dengan segala potensi yang menggiurkan,” ungkap Sendy kepada wartawan, Minggu (26/07).

Terkait pertarungan ketiga pasangan calon, Sendy mengatakan kekuatannya hanya akan bertumpu pada elit lokal dan tidak mungkin melibatkan Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden. Sekalipun posisi Siti Nur Azizah adalah anaknya, menurut Sendy sangat repot dan tidak mudah bagi wapres untuk bergerak memenangkan putrinya. “Saya kira tidak mungkin Ma’ruf Amin mau ikut turun tangan mengurusi suksesi di Tangsel. Dia baru saja menjabat jadi wapres dan itu hal baru baginya. Secara teknis keluarga ini juga tak punya pengalaman dalam hal pemenangan teknis pemilu, kemarin bisa jadi wapres juga karena diajak Jokowi,” tambahnya.

Advertisement

Sendy menjelaskan, walaupun pilkada Tangsel diramaikan oleh perang penguasa karena di situ ada anak wapres, keponakan Menhan yang mantan cawapres dan keponakan Airin yang masih berkuasa di Tangsel, namun kekuasaan sejatinya berada di tangan Airin. Yang tak kalah penting adalah posisi tawar keluarga Airin di depan Jokowi juga cukup tinggi. Karena pada Pilpres 2019 lalu, Jokow-Amin unggul di Kota yang dipimpin Airin itu.

“Saya menduga kontestasi Pilwalkot Tangsel akan berlangsung alamiah. Siapa yang bekerja keras dan mampu memanfaatkan waktu untuk menarik hati para pemilih, akan menang. Saya sendiri menilai posisi Airin masih sangat kuat untuk menjadi endroser bagi pasangan Benyamin-Pilar. Itu artinya, pasangan Ben-Pilar punya peluang lebih tinggi untuk menang dibanding pasangan Muhammad-Rahayu atau Nurazizah-Ruhamaben,” pungkasnya. (red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version