Pemerintahan
Perbedaan Data dengan Pusat Sebabkan Tangsel Jadi Satu-satunya Zona Merah Covid-19 di Pulau Jawa
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjelaskan adanya perbedaan yang terjadi dalam pendataan Covid-19. Perbedaan data ini yang menyebabkan Kota Tangsel menjadi daerah berstatus zona merah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel dr Alin Hendarlin Mahdaniar mengatakan bahwa penetapan Tangsel sebagai zona merah dikarenakan data kasus positif yang meningkat secara signifikan. Namun hal tersebut disanggah karena data yang dirilis berasal dari data lama yang berproses sinkronisasi.
”Hal tersebut yang membuat data di dalam aplikasi NAR (New All Record) dalam minggu ini naik secara signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya,” kata Alin saat menjelaskan alasan lonjakan angka positif di Tangsel, Rabu (6/4/2021).
Alin menambahkan selama ini ada perbedaan data antara data di pusat dengan data di daerah. Dimana data di daerah lebih banyak jika dibanding dengan data di pusat.
Sehingga menurutnya data yang dilaporkan oleh daerah selama ini belum terinput seluruhnya di pusat. Oleh karena itu sejak Selasa (6/4/2021) kemarin, pemerinah pusat melakukan sinkornisasi data dengan data yang ada di daerah.
Sementara setelah ditetapkan sebagai daerah dengan status zona merah, Dinkes Tangsel segera melakukan sinkronisasi dengan pemerintah pusat. Terutama dengan Kementerian Kesehatan melalui NAR.
“Selama ini sinkronisasi dilakukan dan menemukan hasil jika ada banyak data delay yang baru terlaporkan dan masuk setelah terverifikasi. Data yang terlaporkan diikuti dengan data kesembuhan,” kata dia.
Dengan demikian, dia berharap masyarakat tidak khawatir dengan status zona merah saat ini. karena penyebabnya bukan jumlah kasus yang melonjak minggu ini. namun data lama yang baru terinput dikarenakan adanya perbedaan data yang dimasukkan ke dalam NAR.
Saat ini Dinkes Tangsel terus melakukan upaya persuasif untuk memastikan jumlah penularan Covid-19 berada di bawah kendali dan tidak menyebabkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Namun masyarakat diajak untuk tetap waspada dan selalu menaati protokol kesehatan, dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan. (red/fid)