Nasional
Perkembangan Teknologi Informasi Berdampak Besar pada Pembangunan Pertahanan
Jakarta – Dirjen Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan) Kemhan RI Mayjen TNI Dr. rer. pol. Rodon Pedrason, M.A., Kamis (27/5) mengikuti ASEAN Regional Forum Security Policy Conference secara virtual di Kemhan, Jakarta, yang dipimpin oleh Permanent Secretary of Defence, Brunei Darussalam, BG (ret) Dato Seri Pahlawan Shahril Anwar Bin Haji Ma’awiah.
Saat memberikan pandangan Indonesia dalam pertemuan ini, Dirjen Strahan Kemhan menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak besar pada pembangunan pertahanan.
“Diperlukan upaya dan perhatian ekstra karena teknologi informasi berpotensi menjadi senjata maut yang akan mengancam keamanan nasional dan daerah. Namun, fenomena Revolusi Industri 4.0 ini pun telah memberikan jendela peluang dan tantangan bagi lembaga pertahanan pada saat yang sama, dan telah mempengaruhi peperangan modern”, kata Dirjen Strahan.
Secara regional, lanjut Dirjen Strahan menjelaskan, sebagai bagian dari upaya menjawab tantangan tersebut, ASEAN telah menciptakan ASEAN Direct Communication Infrastructure sebagai platform komunikasi yang aman dan terenkripsi antar AMS. ASEAN dengan negara mitra juga memiliki kerja sama praktis di bawah Kelompok Kerja Ahli Keamanan Siber ASEAN Defense Ministers Meeting Plus. Kemhan RI dalam forum ini menggarisbawahi hal-hal yang terkait dengan perkembangan teknologi informasi antara lain, penggunaan teknologi yang muncul harus sesuai dengan hukum internasional termasuk Piagam PBB, untuk tujuan perdamaian dan pembangunan.
Indonesia juga menganggap perlu dilakukan diskusi untuk menyusun bentuk norma-norma baru yang mengatur teknologi yang sedang berkembang dan harus dilakukan dalam platform inklusif dan multilateral. Norma-norma ini dimasa mendatang akan mempengaruhi semua Negara dengan berbagai latar belakang dan kapasitas.
Pendekatan multilateral dan inklusif dalam pembentukan norma, akan memastikan bahwa norma dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi semua negara untuk memanfaatkan perkembangan teknologi ini. Indonesia juga menganggap penting peningkatan kapasitas dan transfer teknologi ke negara-negara berkembang, untuk pembangunan dan pengembangan kepercayaan.
Karena kesenjangan kapabilitas negara atas teknologi baru dan yang sedang berkembang dapat menimbulkan ancaman mispersepsi. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan alih teknologi juga memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan yang memungkinkan negara berkembang untuk memanfaatkan teknologi tersebut.
Keberhasilan ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan selama ini merupakan hasil upaya negara-negara anggota dan negara mitra dalam membangun kepercayaan dan komitmen untuk menjaga dialog serta kerja sama yang inklusif.
Dalam penjelasannya, Dirjen Strahan Kemhan juga menekankan bahwa Indonesia akan terus mendorong dialog dan kerja sama dengan prinsip netralitas dan sentralitas ASEAN yang telah berlangsung lama dengan prinsip-prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
“Indonesia akan terus mendukung pemeliharaan arsitektur keamanan kawasan berbasis aturan, tanpa dominasi kekuatan besar tertentu”, jelas Dirjen Strahan Kemhan. (rls)