Pemerintahan
Pidie Jaya Belajar Tata Pengelolaan Keuangan, Aset Daerah, dan Kesehatan ke Tangsel
Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi salah satu Kota yang banyak dikunjungi oleh Kota atau Kabupaten lainnya di Indonesia. Setelah kemarin dikunjungi oleh Kabupaten Probolinggo dan Kota Banda Aceh, kini dilanjutkan oleh Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh
Sebanyak 16 orang dari Kabupaten Pidie Jaya mengunjungi Balai Kota Tangsel di Ciputat pada Rabu, 13 April 2015. Rombongan dipimpin Ketua Komisi C DPRD, Kepala Bapeda, Kepala DPPKAD, Kepala Dinas Kesahatan, Direktur Rumah Sakit Umum, dan Inspektur Kabupaten Pidie Jaya.
Menurut Ketua Komisi C DPRD Pidie Jaya Hasan Basri, pihaknya mengunjungi Kota Tangsel karena ingin mencontoh apa yang bisa dibawa pulang ke daerah, misalnya menyangkut pengelolaan keuangan dan aset daerah, pengelolaan RSU dan pelayanan di bidang kesehatan.
“Tangsel ini PAD nya cukup besar, sampai 1.1 Triliun dan APBD nya pun bisa mencapai 3,3 Triliun. Sistem pengolahan aset di Tangsel cukup bagus, penataan kota cukup besar, lapangan kerja cukup besar, dibandingkan dengan kabupaten kami,” jelas Hasan.
Menurutnya di Kabupaten Pidie Jaya APBD nya hanya mendapat 1 Triliun lebih sedangkan PAD nya sangat minim yakni sekitar 49 Miliar. “Kami dari DPRD dan SKPD yang ada di Pidie Jaya ingin mencontoh tentang pengolahan aset dan keuangan serta ingin melihat rumah sakit umum yang ada di Kota Tangsel. Padahal Kabupaten Pidie Jaya sudah lebih dulu berdiri dibandingkan Tangsel,” jelasnya.
Dia menyebutkan, meski baru berusia 7 tahun namun Kota Tangsel sudah lebih maju dibanding daerahnya. “Kita berkunjung ke Tangsel karena melihat di Tangsel sangat potensial terhadap pengolahan keuangan, menciptakan lapangan kerja dan juga hal yang lain,” jelasnya.
Pihaknya ingin mengetahui sistem pengelolaan uang di Tangsel agar bisa dicontoh untuk kemajuan Kabupaten Pidie Jaya. Selain itu mereka juga akan berkunjung ke RSUD Tangsel untuk di terapkan nanti di Pidie Jaya, karena rumah sakit disana baru dibangun tahun 2010 tapi masuk tipe C.
“Saya sangat apresiasi dengan Walikota Tangsel, meski baru menjabat 1 periode tapi bisa membuat kota ini berkembang dengan pesat,” jelasnya.
Sementara Staf Ahli Kemasyarakatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan Ida Lidya mengatkan bahwa rombongan dari Pidie Jaya mengunjungi pemkot Tangsel untuk membahas tentang tata pengolahan keuangan, aset daerah, dan kesehatan.
“Mereka melakukan kunjungan ke rumah sakit atau puskesmas di Tangsel, untuk dilihat seberapa bagusnya di sini. Nantinya sebagai bahan contoh yang bisa mereka bawa pulang,” jelas Ida.
Menurut Ida, mereka banyak berdiskusi terkait APBD dan keterlibatan inspektorat dalam pengelolaan keuangan. Ida menjelaskan bahwa di Kabupaten Pidi Jaya masih sedikit investor yang datang. Mungkin karena letak lokasinya yang lumayan jauh dari pusat kota.
“Tapi alhamdulilah Kota Tangsel yang baru usia 7 tahun sudah banyak investor yang datang dari luar. Makanya banyak kunjungan dari kabupaten atau kota lainnya. Dalam seminggu Tangsel bisa dikunjungi oleh beberapa daerah,” terangnya.
Dia menjelaskan bahwa Tangsel berbatasan dengan DKI sehingga banyak investor yang datang. Hal ini yang membuat PAD Tangsel meningkat.
Dari segi layanan kesehatan pun di Tangsel cukup baik. Untuk pengobatan di Puskesmas maupun RSUD warga Tangsel sudah gratis. Bahkan di Puskesmas pun sudah ada layanan rawat inap.
“Harapan saya semoga apa yang mereka tanyakan dalam diskusi yang sudah berjalan dengan baik ini bisa dibawa dan diterapkan di sana. Sehingga daerahnya bisa lebih baik lagi,” jelas Ida. (ris/ts)