Pondok Aren

PMI Tangsel beri Pelatihan Pertolongan Pertama untuk Warga di Setu dan Pondok Aren

Mengabdikan diri agar berguna bagi sesama adalah salah satu tugas Sukarelawan PMI dimana saja. Bersama dengan Bank Sampah Melati Bersih, Sukarelawan PMI Tangsel yang tergabung dalam wadah KSR dan TSR PMI menjalankan program kerjanya yang bertajuk Pengabdian dan Bhakti Sukarelawan PMI bagi Masyarakat dengan melatih pertolongan pertama di kelompok masyarakat.
“Kegiatan minggu ini kita ada dua tempat yaitu di Perumahan Gria Pipit VI Pondok Kacang Timur, Pondok Aren pada Jumat (28/02/14) dan di Perumahan Amarapura, Kecamatan Setu pada sabtu (01/03/14) dengan total 32 warga yang dilatih di kedua tempat tersebut” jelas Rizka Dwipa Anggana, Sekretaris PMI Tangsel.
Para sukarelawan PMI Tangsel secara bertahap memberikan pelatihan mengenai penanganan luka perdarahan, luka bakar dan cidera alat gerak kepada para peserta di dua lokasi tersebut. Pelatihan Pertolongan Pertama yang digagas PMI Tangsel dilakukan dalam 6 kali pertemuan dan diikuti oleh seluruh tim pelatihan.
“Ini pertemuan ke dua bagi kelompok warga di Amarapura, yang berlatih tentang mengenai tindakan pertolongan pertama jika anggota keluarga mengalami keseleo, tersiram air panas, ataupun patah tulang. Dan pertemuan pertama bagi warga Gria Pipit VI Pondok Kacang, warga dikenalkan pada alat-alat rumah tangga yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama seperti kain kerudung yang dapat digunakan untuk membalut, kardus bekas untuk pengganti bidai ketika terjadi patah tulang serta berlatih cara membalut luka” ujar selaku Rizka Dwipa Anggana menambahkan.
Dikesempatan yang sama, Fendra Kusnuryadi selaku wakil sekretaris PMI Tangsel menjelaskan bahwa warga meliliki antusias yang tinggi dalam mengikuti pelatihan yang diberikan, terlebih lagi saat warga diberikan materi berupa praktek. Jumlah peserta pelatihan ini pun tidak ada batas minimal, bahkan menurut Fendra, PMI Tangsel teta akan melakukan kegiatan pelatihan tersebut walaupun hanya dengan 10 orang peminat. Untuk batas maksimal peserta PMI Tangsel menargetkan hanya 40 orang pada satu kali pertemuan sehingga materi dapat disampaikan dengan baik dan tujuan pelatihan dapat tercapai.
“Yang penting peserta mau mengikuti dengan sungguh-sungguh sebanyak 6 kali pertemuan dan mandiri dalam menyelenggarakan pelatihannya, seperti menyediakan alat-alat yang dapat dipergunakan untuk pelatihan serta menyediakan makan minum bagi sukarelawan tentunya” ungkap Fendra.
Dalam program Bhakti dan Pengabdian Sukarelawan PMI Tangsel untuk masyarakat ini, kelompok masyarakat tidak hanya menerima materi pertolongan pertama namun kedepannya juga akan berlatih mengenai perawatan kedaruratan untuk keluarga serta kesiapsiagaan bencana. (ris/ucha/kt)

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version