Connect with us

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat, bahwa media sosial (medsos) merupakan hutan belantara berita dan informasi. Karena itu, masyarakat harus pandai-pandai memilah mana yang subtansi dan sekedar sensasi.

“Kita harus pandai-pandai memilah: mana substansi dan sekadar sensasi, yang benar dan yang salah, yang asli dan yang palsu, ujaran kebenaran dan kebencian, suara dan kegaduhan, voice dan noise,” tulis Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi yang baru diunggahnya beberapa saat lalu.

Sebelumnya dalam pertemuan dengan sekitar 540 peserta Apresiasi Kebangsaan Siswa Indonesia (AKSI), di Grand Mulya Resort and Convention Hotel, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/10) pagi, Presiden Jokowi meminta untuk ikut meluruskan hal-hal yang sekarang ini ada di media sosial yang namanya fitnah,  hoax, kabar bohong, yang namanya saling mencela, saling mengejek.

“Anak-anak kan pegangnya ini (menunjukkan gadget). Diluruskan, dibetulkan. Ya,” pesan Presiden Jokowi.

Advertisement

Sementara saat menghadiri Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/10) siang, Presiden Jokowi mengingatkan agar jangan sampai ada isu-isu sedikit di media sosial (medsos) langsung ‘dimakan’.

“Berbahaya sekali,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat memasuki tahun politik seperti saat ini. Hal ini karena banyak kabar bohong (hoax), banyak fitnah, saling mencela, dan saling menjelekkan.

“Ini bukan tata krama Indonesia, ini bukan nilai-nilai Islami yang kita miliki, ini bukan nilai-nilai etika yang kita miliki,” tutur Presiden Jokowi. (sk/fid)

Advertisement

 

Populer