Tangerang Selatan
Seksi Bimas Islam Kemenag Tangsel Adakan Bimtek Simbi
TANGERANG (Kabartangsel.com) – Kementerian Agama terus berupaya membuat terobosan terkait sistem informasi untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program, seiring berjalannya layanan data dan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan akurat, up to date dan reliabel. Salah satunya Ditjen Bimas Islam telah meluncurkan Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (Simbi).
Demikian paparan Ketua Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag RI, Moh. Agus Salim, saat menjadi Narasumber pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (Simbi) yang diadakan oleh Seksi Bimas Islam Kemenag Tangsel, Kamis (19/09/2019) di hotel Horison Grand Serpong, Tangerang.
Menurutnya penyediaan sistem informasi dan data berbasis IT merupakan pencapaian luar biasa yang akan mendorong peningkatan kualitas layanan Kementerian Agama, khususnya yang terkait dengan layanan KUA.
“Lahirnya Simbi merupakan jawaban cerdas dan strategis bagi peningkatan eksistensi dan kualitas layanan Bimas Islam,” jelasnya.
Narasumber kedua, Kepala Seksi Kemasjidan Bidang Urais Binsyar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten, Kadarisman, yang memaparkan materi tentang Urgensi Sistem Informasi Masjid (Simas) Dalam Pengambilan Kebijakan Kemasjidan.
Kadarisman mengawali paparannya dengan menjelaskan fungsi masjid yang tidak hanya khusus untuk tempat peribadatan, tapi juga difungsikan sebagai tempat pertemuan/konsultasi, musyawarah, perlindungan, kegiatan sosial, pengobatan/klinik, latihan/pengaturan siasat, penerangan/madrasah Ilmu, dakwah, dan kegiatan ekonomi.
“Untuk itulah Sistem Informasi Masjid (Simas) sangat penting dalam mensosialisasikan peran masjid kepad masyarakat. Teknologi informasi saat ini menjadi salah satu pilar utama pembangunan peradaban manusia. Teknologi merupakan sarana penting untuk transformasi sebuah masyarakat menjadi masyarakat yang lebih maju,” paparnya.
Narasumber selanjutnya adalah Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Abdul Rojak, yang menegaskan bahwa Ditjen Bimas Islam sejak tahun 2014 telah meluncurkan Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (Simbi) sebagai pusat data dan informasi Bimas Islam, sekaligus sosialisasi berbudaya IT.
“Saat ini banyak sekali pekerjaan manual manusia yang digantikan oleh teknologi mesin. Artinya, suka tidak suka kita harus bertransformasi ke zaman digital termasuk untuk urusan pelayanan masyarakat yang saat ini banyak beralih ke sistim digital layanan,” tegas Kepala Kantor.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi, Kepala Kantor berharap, birokrasi berjalan lebih efektif dan mengarah pada peningkatan kualitas pelayanan yang optimal, dan tidak bersifat ala kadarnya.
“Birokrasi harus benar-benar menjalankan fungsinya dalam layanan dan bimbingan. Reformasi birokrasi adalah keniscayaan yang harus segera dijawab melalui berbagai pembenahan sistem,” tandasnya.
Lebih jauh Kepala Kantor mengatakan pengembangan sistem kerja berbasis IT merupakan inovasi brilian dalam menunjang kinerja organisasi. Pengembangan ini, harapnya, bukan hanya berdampak pada peningkatan kualias dan kuantitas kinerja, tetapi juga memberi nilai lebih bagi masyarakat.
“Oleh karena itu kita berharap seluruh operator pada KUA harus benar-benar memaksimalkan sistem ini, agar masyarakat dapat merasakan pelayanan yang maksimal,” pungkasnya. (Kemenag Tangsel)