Politik

Siti Zuhro: Kampanye Harusnya Menyosialisasikan Visi Misi dan Rencana Program Calon

Kampanye negatif yang terkesan mendiskreditkan calon tertentu pada pelaksanaan Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) terus terjadi. Meski kampanye jenis ini tak dilarang, pesan pendidikan politik kepada masyarakat dinilai tak tersampaikan.

“Jika para tim atau bahkan pasangan calon yang hanya menyampaikan kampanye negatif, bisa membuat masyarakat bertanya-tanya sebenarnya apa rencana progam yang dibawa oleh pasangan calon itu,” kata  Siti Zuhro, peneliti senior Pusat Penelitian Politik- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Idealnya, menurut Siti, kampanye digunakan sebagai sarana untuk menyosialisasikan visi, misi dan rencana program calon. Dengan begitu, masyarakat akan tahu profil dan rencana kerja calon pemimpin mereka.

“Justru secara psikologis komunikasi, jika perkenalan kepada masyarakat diawali dengan adu gagasan maka akan membuat masyrakat semakin simpatik,” tuturnya.

Advertisement

Jika terus menerus terjadi serangan kampanye negatif, Siti menilai yang terjadi adalah pendidikan politik dalam proses pesta demokrasi ini tidak akan terjadi.

“Jadi, kampanye itu juga bagian dari pendidikan politik, jika hanya terus menerus saling serang dengan kampanye negatif maka pendidikan politik yang diterma pun sedikti berkurang. Dan politik cerdas dan santun pun tidak diterima oleh masyarakat,” ujarnya. (jok/kts)

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version