Nasional

Soal Ledakan di Pasuruan, Kapolri Tito Karnavian: Bukan Teror

Kapolri Jenderal Tito Karnavian meluruskan pemberitaan mengenai ledakan yang terjadi pada sebuah rumah kontrakan di Jalan Sungkono RT 01/RW 01 Pogar Bangil, Pasuran, Jawa Timur, Kamis (5/7) kemarin.

Menurut Kapolri, hasil dari penyelidikan itu adalah ledakan kecil, bukan ledakan besar. “Jangan disamakan dengan kasus Surabaya. Berdadarkan hasil forensik itu adalah low explosive seperti bahan mercon yang biasa digunakan untuk bom ikan tapi kadang-kadang digunakan untuk aksi terror,” kata Kapolri saat mendampingi Presiden Jokowi menghadiri pembukaan Rakernas XII APKASI 2018, di ICE BSD City, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Jumat (6/7) pagi.

Peristiwa itu, tegas Kapolri, bukan peristiwa serangan bom, bukan serangan teror. Ia menjelaskan, bom ini semula direncanakan untuk menyerang TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada saat Pilkada. Tapi karena kepolisian melakukan operasi besar dan menangkap sebanyak 138 orang pasca bom Surabaya, pelaku menjadi ragu-ragu dan tidak jadi melakukan serangan.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian meluruskan pemberitaan mengenai ledakan yang terjadi pada sebuah rumah kontrakan di Jalan Sungkono RT 01/RW 01 Pogar Bangil, Pasuran, Jawa Timur, Kamis (5/7) kemarin.

Menurut Kapolri, hasil dari penyelidikan itu adalah ledakan kecil, bukan ledakan besar. “Jangan disamakan dengan kasus Surabaya. Berdadarkan hasil forensik itu adalah low explosive seperti bahan mercon yang biasa digunakan untuk bom ikan tapi kadang-kadang digunakan untuk aksi terror,” kata Kapolri saat mendampingi Presiden Jokowi menghadiri pembukaan Rakernas XII APKASI 2018, di ICE BSD City, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Jumat (6/7) pagi.

Peristiwa itu, tegas Kapolri, bukan peristiwa serangan bom, bukan serangan teror. Ia menjelaskan, bom ini semula direncanakan untuk menyerang TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada saat Pilkada. Tapi karena kepolisian melakukan operasi besar dan menangkap sebanyak 138 orang pasca bom Surabaya, pelaku menjadi ragu-ragu dan tidak jadi melakukan serangan.

Ditambahkan Kapolri, meledaknya bom ini diduga karena sedang dimainkan oleh anaknya yang masih kecil, masih balita, dan sekarang dirawat di rumah sakit. Ibunya berhasil ditangkap, sementara bapaknya melarikan diri, tidak bertanggungjawab terhadap anak dan istrinya.

Advertisement

“Jadi peristiwa ini bom meledak sendiri, bukan serangan teror. Bedakan. Kalau serangan teror itu bom dibawa menuju target, sementara yang ini bom ada di rumah, dibuat mainan anaknya kemudian meledak,” terang Kapolri.

Ia berharap, peristiwa ini seharusnya membuat kita sadar, aksi terorisme sudah berkali-kali memakan korban anak-anak.

Kapolri mengimbau masyarakat tetap tenang karena ini adalah bom kecil, dan polisi sudah menangkap ibunya, anaknya diselamatkan.

“Kita sudah tahu pelakunya bernama Abdullah. Satu orang temannya sudah ditangkap, saya tidak mau sebutkan namanya karena masih dalam pengembangan,” kata Kapolri seraya berjanji, Polri akan menangkap semuanya. (rl/ind)

Advertisement

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version