Banten
Sukseskan Ma’ruf Amin Jadi Wapresnya Jokowi, Anak Muda Banten Bentuk Komunitas
Banten — Dipilihnya Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin menjadi cawapres Jokowi disambut gembira oleh kalangan muda di Banten. Selain hal itu dipandang sebagai penghargaan bagi orang Banten, karena Ma’ruf Amin adalah tokoh ulama dari Banten, saat yang sama juga menunjukan kubu Jokowi mengedepankan terwujudkan kedamaian, suasana yang sejuk, tak terjadi lagi nuansa perang urat syaraf, persaingan sengit bahkan bermusuhan, yang bahkan membawa-bawa agama. Demikian kesimpulan yang dipetik dari acara diskusi dan deklarasi Komunitas Muda Bersatu Majukan Indonesia Provinsi Banten di Pandeglang, (19/9).
Maulana Fadlullah, koordinator komunitas menyampaikan, anak muda Banten bangga dengan dipilihnya orang Banten jadi cawapres. Belum pernah ada sebelumnya orang Banten berkantor di istana wapres. “Kita anak muda aja bangga, apalagi orang-orang tua. Ini penghargaan luar biasa dari Pak Jokowi dan para pemimpin partai politik kepada masyarakat asli Banten. Intinya Banten berkibarlah,” ujarnya.
Sementara Siti Nur Farida, sekretaris komunitas menyampaikan, komunitasnya akan bergerak untuk memenangkan pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin di Banten. Ia menjelaskan, komunitasnya telah terbentuk di berbagai desa di seluruh Kabupaten Kota di Provinsi Banten. “Kami ini membentuk komunitas dengan bermodalkan smart phone. Melalui WhatsApp kami berkomunikasi lalu temu darat. Kami bersepakat untuk tidak membentuk organisasi relawan yang ribet, kaku, pasang gambar ketua relawan dan seterusnya. Kami gerak saja di lapangan. Satu TPS akan ada 20 relawan. Maunya kami nantinya relawan itu ada di semua TPS,” jelasnya.
Fadlullah dan Farida meyakinkan, generasi milenial yang bergabung dengan komunitasnya akan bekerja dengan happy, tanpa tekanan dan menjauhi perdebatan. Keduanya menyatakan pilpres bagi generasi mereka adalah hiburan politik yang baik. Bukan semacam arena perang apalagi sampai tengkar fisik. “Kita pilih kerja menyukseskan Pak Kiyai Ma’ruf jadi wapresnya Jokowi. Kalau teman-teman sepakat, ayo bareng bergerak. Kalau nggak, kita tetep temenan,” ujad Farida menutup perbincangan. (red)