DPRD Tangsel

Syihabuddin Hasyim Sayangkan RSUD Tangsel Tidak Miliki Dokter Spesialis Anak

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangsel kembali menjadi sorotan banyak kalangan, salah satu pasien yang bernama Muhammad Aldzikri yang berusia 6 bulan meninggal dunia diduga lantaran tidak mendapatkan tindakan medis yang profesional.

Hal tersebut memicu keprihatinan yang mendalam. Syihabuddin Hasyim anggota Komisi II DPRD Tangsel menyayangkan dan kecewa atas kejadian itu. Masyarakat miskin berhak mendapatkan pelayanan di RSUD dengan maksimal.

“Kami ikut prihatin terkait kejadian ini. Ini duka bagi semua warga Tangsel bukan hanya keluarga yang sedang berduka,” ujar Syihabuddin lirih.

Ia tidak habis mengerti mengapa RSUD Tangsel yang memiliki peralatan medis canggih seperti di ruang Intesif Care Unit dan juga peralatan medis yang mendukung Neonatal Intensive Care Unit (NICU) tidak didukung dengan dokter spesialis anak. Oleh karenanya, Syihabuddin mendesak pihak manajemen RSUD Kota untuk segera memperbaiki kinerjanya.

Advertisement

“Kalau boleh saya katakan ini sepatutnya tidak terjadi apalagi tidak memiliki dokter spesialis anak. Apa mungkin rumah sakit besar tidak memiliki dokter anak, terkepas ada persoalan lain,” sesal politis Golkar ini.

Ia menduga tidak adanya dokter spesialis anak di RSUD akibat persoalan Surat Izin Praktek (SIP) yang tidak kunjung dikeluarkan DInas Kesehatan Tangsel, sebaiknya RSUD merekrut dokter baru.

“Sudah kewajiban rumah sakit menyediakan dokter sesuai dibutuhkan masyarakat, toh dananya juga ada. Dananya itu juga dari masyarakat juga, memang dari mana?” lanjut Syihab.

Syihab pun kecewa RSUD dan Dinkes dinilai stagnan menunggu kepastian SIP hingga berbulan-bulan. Padahal pelanan kesehatan masyarakat harus terus berjalan. (tp/to/kt)

Advertisement

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version