Pendidikan
USAID PRIORITAS Kembangkan Modul Pendidikan Profesi Guru
Guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pendidikan dan mereka berada sebagai ujung tombak reformasi pendidikan yang mengarah pada perubahan kualitas. Oleh karena itu kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas guru. Hal yang demikian dapat dipahami, karena sampai saat ini, masih ada suatu keyakinan bahwa guru merupakan variabel penting penentu kualitas pendidikan. Semaju apapun suatu negara, fungsi guru tidak dapat digantikan dengan media yang lain.
“Tidak ada pendidikan yang baik tanpa guru yang baik,” kata Prof Muchlas Samani (26/1) mantan Rektor Uniersitas Negeri Surabaya (UNESA) yang hadir sebagai peserta. Dia menyampaikan pendapatnya di sela-sela acara lokakarya nasional finalisasi materi pendidikan profesi guru yang diselenggarakan selama tiga hari, 26-28 Januari 2016 di Jakarta. “Kita harus melatih dosen untuk melakukan praktik pembelajaran yang baik di perguruan tinggi temasuk di dalam pelaksanaan PPG,” tambahnya. Untuk membangun keterpurukan di bidang pendidikan, upaya ini tidak pernah dapat dilepaskan dari peningkatan kualitas gurunya.
Berkaitan dengan hal tersebut, USAID PRIORITAS sedang mengembangkan modul baru pelatihan untuk pendidikan profesi guru (PPG). Kegiatan yang sedang berlangsung di Hotel Ambhara Jakarta dihadiri sekitar puluhan pakar pendidikan dan pengelola PPG di Perguruan Tinggi di tujuh provinsi. Hasil dari kegiatan ini diharapkan berupa modul baru yang dapat dipergunakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di seluruh Indonesia.
Dr. H. Naf’an Tarihoran, Spesialis Pengembangan LPTK Banten USAID PRIORITAS yang juga Dosen IAIN SMH Banten berkata “Baik dan buruknya kinerja guru sangat ditentukan oleh kualitas proses persiapannya pada masa pendidikan pra jabatan di LPTK.” Dia menambahkan, “Apabila LPTK memberikan pendidikan secara baik maka ada harapan bahwa lulusannya atau calon gurunya juga bermutu baik.” Sementara itu, kualitas proses persiapan perlu mendapatkan dukungan dari variabel lain seperti penyelenggaraan perkuliahannya.
Dalam kesempatan yang sama, Lynne Hill, Teacher Training Advisor USAID PRIORITAS Jakarta mengapresiasi pertemuan tersebut. Beliau memberikan kesempatan untuk saling berbagi dalam pengelolaan PPG di berbagai provinsi. “Pertemuan ini sangat baik untuk berbagi pengalaman di antara pengelola LPTK. Seyogyanya dosen dapat menyelenggarakan perkuliahan dengan membiasakan mahasiswa untuk berpikir tingkat tinggi, menggunakan media, strategi, dan penilaian beragam, serta melakukan aktivitas mulai dari mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi,” kata Lynne. Hal ini menjadi penting karena mahasiswa akan mencontohnya. Selain itu pembiasaan yang baik ini akan turut serta membangun sosok utuh seorang calon guru. (ris/fid)