Nasional
Agus D.W. Martowardojo Resmikan BI Institute
Bank Indonesia meresmikan Bank Indonesia Institute (BI Institute), sebuah lembaga studi dan riset ekonomi bertaraf internasional. Grand launching dilakukan pada 22 Agustus 2016 di Jakarta, oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo. BI Institute didirikan untuk meningkatkan kualitas dan keandalan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi.
Hal ini semakin penting untuk menjawab berbagai tantangan eksternal, mengingat perubahan tatanan ekonomi global yang semakin dinamis. Bagi Bank Indonesia, penguatan sumber daya manusia harus terus dilakukan, untuk beradaptasi dan memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia.
Kegiatan utama BI Institute adalah pembelajaran, penelitian, kemitraan dan eksposur publik. Selain menyediakan program pembelajaran untuk peningkatan kompetensi pegawai Bank Indonesia, BI Institute membuka pula kesempatan pembelajaran bagi pihak eksternal. Di bidang penelitian, BI Institute mengembangkan dan memperbarui kurikulum pengajaran melalui riset terkini dan strategis di area makroekonomi-moneter, stabilitas sistem keuangan, pasar keuangan, sistem pembayaran, pengelolaan uang rupiah, dan manajerial-kepemimpinan.
Untuk mendukung program pembelajaran, BI Institute menjalin kemitraan dengan institusi ternama baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa mitra BI Institute adalah IMF, Federal Reserve Bank of New York, Bundesbank, APRA, Banque de France, SEACEN, LEMHANAS, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada.
Bentuk kegiatan eksposur publik dilakukan dengan mengadakan rangkaian seminar dan workshop dengan menghadirkan pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri. Selain itu, sebagai bentuk kontribusi untuk mendukung pengembangan keilmuan, BI Institute juga melakukan edukasi kebanksentralan ke berbagai perguruan tinggi serta mendukung kegiatan penelitian di bidang tersebut.
Hadir dalam peluncuran adalah beberapa anggota Dewan Kehormatan BI Institute dari dalam maupun luar negeri, yaitu Boediono (Wakil Presiden Periode 2009 – 2014), J. Soedradjad Djiwandono (Gubernur BI Periode 1993 – 1998), M.Chatib Basri (Menteri Keuangan RI Periode 2013 – 2014), Hal Hill (Professor of The Australian National University), dan Andrew Sheng (Adjunct Proffesor of Tsinghua University dan University of Malaya). Para tokoh tersebut, serta anggota Dewan Kehormatan Lainnya, termasuk B.J. Habibie (Presiden RI Periode 1998 – 1999), dan Joseph E. Stiglitz (Professor of Colombia University), akan turut memberi warna pada arah pengembangan kegiatan studi dan riset di BI Institute.
Sinergi pemikiran dan pandangan dari para tokoh terkemuka dalam Dewan Kehormatan tersebut diharapkan dapat menjadikan BI Institute sebagai lembaga yang terpercaya, serta memiliki reputasi internasional dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul.
Selain itu, peluncuran dihadiri oleh berbagai institusi, baik dari kalangan legislatif, kementerian, kedutaan besar negara sahabat, universitas serta lembaga terkait lainnya. Beberapa tokoh nasional yang hadir adalah Ketua DPR-RI, Ade Komarudin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, serta beberapa mantan Gubernur Bank Indonesia, yaitu Rahmat Saleh, Arifin Siregar, dan Syahril Sabirin.
Pendirian BI Insitute merupakan bagian dari program transformasi Bank Indonesia untuk mencapai visi menjadi bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional. Untuk itu, BI Institute memiliki dua tujuan utama, yaitu menjadikan Bank Indonesia sebagai Learning Based Organization serta menjadi pusat studi dan riset terkemuka tingkat dunia. (mri/fid)