Lifestyle
Cara Agar Tidak Kalap Makan Saat Berbuka Puasa
Sebagai orang Indonesia, Anda pasti terbiasa mengonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat. Bahkan banyak orang Indonesia yang menganggap jika belum makan nasi berarti belum makan.
Terlebih saat bulan puasa. Pembatasan asupan makanan dari pagi hingga senja membuat banyak orang kalap makan nasi banyak saat berbuka. Ini bisa memicu konsumsi karbohidrat berlebihan.
Padahal, nasi (terutama nasi putih) menyimpan karbohidrat dengan nilai indeks glikemik yang tinggi. Jika Anda terus menerus mengonsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan kelebihan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.
Kalap makan karbohidrat bisa meningkatkan risiko diabetes
Sebenarnya, ada tiga jenis karbohidrat yang biasa Anda konsumsi, yaitu gula sederhana, pati, dan serat. Ketika dikonsumsi, tubuh mengubah karbohidrat menjadi gula (glukosa). Gula inilah yang akan digunakan sebagai energi bagi otak dan otot dalam beraktivitas sehari-hari.
Karbohidrat memang penting bagi tubuh sebagai sumber utama dalam mendapatkan energi. Setelah karbohidrat masuk ke tubuh dan diubah menjadi glukosa, zat ini akan diserap sel-sel tubuh dengan bantuan hormon insulin.
Ketika karbohidrat yang masuk ke tubuh terlalu banyak, hormon insulin berisiko tidak mampu lagi membantu glukosa terserap sel-sel tubuh. Sebagai akibatnya, kadar glukosa atau gula di dalam darah meningkat, dan Anda lebih berisiko mengalami diabetes.
Namun, bukan karena Anda takut mengidap diabetes, lantas Anda langsung menjadi anti dengan makanan yang mengandung karbohidrat. Ingat, karbohidrat adalah sumber energi Anda. Yang harus Anda lakukan hanya membatasi asupan karbohidrat supaya tidak berlebihan, bagaimana caranya? Cobalah mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi seperti kedelai pada jam-jam sebelum makan.
Bagaimana cara mencegah kalap makan saat berbuka puasa?
Jangan lupa, karbohidrat bukan hanya berasal pada nasi, tetapi juga dari makanan berjenis pati (kentang, jagung, labu, roti, sereal, kacang-kacangan seperti kedelai), serat (buah-buahan, sayur-sayuran, gandum, biji-bijian), dan gula (madu, sirup, makanan manis). Anda dapat mengontrol karbohidrat yang dikonsumsi dengan cara membaca label pada kemasan makanan.
Karena terbiasa mengonsumsi nasi yang tinggi karbohidrat, kita cenderung masih merasa lapar jika hanya mengonsumsi nasi dalam jumlah sedikit. Di lain sisi untuk menghindari penyakit obesitas dan diabetes, asupan karbohidrat harus dibatasi.
Untuk mengendalikan nafsu makan, cobalah konsumsi SOYJOY CRISPY sebagai snack saat takjil yang dapat membantu mengurangi asupan karbohidrat berlebih saat makan utama. SOYJOY Crispy terbuat dari kedelai yang kaya akan serat dan protein sehingga dicerna perlahan oleh tubuh dan membuat kenyang lebih lama.
Kedelai merupakan sumber protein lengkap dengan adanya semua jenis asam amino esensial di dalamnya. Makanan yang satu ini juga mengandung isoflavon, yaitu senyawa alami estrogenik yang mampu membantu mencegah penyakit kanker, osteoporosis, dan penyakit-penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung. Isoflavon juga bersifat membantu mengurangi gejala menopause.
Kelebihan lain dari kedelai adalah kandungan seratnya yang tinggi. Serat dari kedelai dapat memberi manfaat kesehatan termasuk kesehatan pencernaan serta berpengaruh dalam menurunkan kolesterol darah. Mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi ini akan menjadikan Anda merasa kenyang lebih lama. Berkat asupan kedelai di dalam menu sehari-hari, Anda tetap dapat mengonsumsi karbohidrat tanpa berlebihan karena pada prosesnya menjadikan tubuh tidak cepat merasa lapar.