Serpong

Ceramah di Serpong Tangsel, Yahya Waloni: Angkat ini! Kursi Gereja Ini, Ganti Kursi Islam!

Sebuah potongan video penceramah Yahya Waloni mencuri perhatian netizen. Pasalnya, dalam video ceramah yang diunggah kanal YouTube Zhinyal Islam pada Minggu, 11 April 2021, dengan judul “Pesan Penting.!! Ustadz Yahya Waloni Menjelang Ramadhan 2021”, Yahya Waloni melakukan tindakan yang kontroversial.

Diketahui, video tersebut bertempat di Masjid Agung Al Mujahidin Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang beralamat di Jl. Raya Serpong-Puspiptek RT 001/08 Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, dalam rangka peringatan Isra Mi’raj 1442.

Pada pertengahan ceramahnya, Yahya Waloni tiba-tiba komplain kepada panitia dan meminta agar kursi tempat duduknya segera diganti. Ia beranggapan bahwa tempat duduk yang disediakan oleh panitia untuknya adalah “kursi gereja”. Oleh karena itu, ia pun meminta mereka agar segera menggantinya dengan kursi lain yang kemudian ia sebut sebagai “kursi Islam”.

“Yesus tak ada hubungannya dengan Nabi Isa. Kita tidak boleh ganggu, itu Tuhannya Kristen, tapi Isa adalah Nabi kita,” ujar Yahya Waloni sebelum melayangkan komplain.

Advertisement

“Eh, supaya cepat saya ceramah, begini. Ini meja ini (mengetuk-ngetuk meja), kayu jati meja ini,” sambung Yahya, tiba-tiba memperhatikan meja kayu di hadapannya.

“Mahal ini. Ini kayu jati, yang buat ini (video dipotong/disensor). Angkat ini, kursi gereja ini. Ganti kursi Islam,” pintanya tiba-tiba.

“Saya sudah cukup senang-senang begitu. Saya cari yang keras-keras.”

Sambil berdiri dan menunggu kursinya diangkat dan diganti, Yahya Waloni pun menghadap ke jemaah yang sepertinya merupakan rombongan ibu-ibu.

Advertisement

“Bu, Bu, mau ceramah keras atau lembek? Panjang atau pendek?”

Ibu-ibu jemaah yang hadir lantas menjawab dengan lantang bahwa mereka suka ceramah yang keras serta panjang.

“Ah, keras, panjang lagi. Itulah orang Islam,” tanggap Yahya Waloni, tampak puas dengan jawaban jemaahnya.

Tak lama kemudian, Yahya pun kembali duduk seusai panitia selesai mengganti kursi empuk berukirnya dengan sebuah kursi kayu biasa.

Advertisement

“Nah, ini baru kursi ceramah. Yang tadi itu kursi pemalas. Itu tadi kursi mau nikah. Itu, itu sana. Itu di gereja cocok, di masjid gak boleh,” ucap Yahya Waloni.

“Saya sudah lama pakai itu, malas,” katanya yang kembali melanjutkan ceramahnya. (red/mt)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version