Lifestyle

Hal yang Penting Diketahui tentang Patah Tulang Kaki dan Tungkai

Kaki dan tungkai terdiri dari puluhan tulang dalam struktur tulang sebagai bagian dari sistem gerak. Keduanya saling bekerja sama untuk membantu Anda berjalan. Bila satu tulang saja mengalami patah tulang atau fraktur, Anda akan kesulitan berjalan dan menjalankan aktivitas.  Lantas, bagaimana jenis fraktur tersebut dapat terjadi? Berikut penjelasan lengkap mengenai definisi, gejala, penyebab, dan pengobatan patah tulang kaki.

Definisi patah tulang kaki dan tungkai

Patah tulang kaki dan tungkai adalah kondisi ketika satu atau lebih tulang yang berada di kaki dan tungkai mengalami patah, retak, atau pecah. Tulang yang patah di kaki dan tungkai ini bisa terjadi di bagian manapun, dari paha (fraktur femur), tungkai bawah (fraktur tibia dan fibula), hingga pergelangan, telapak, dan jari kaki.

Adapun jenis fraktur yang terjadi bisa beragam, seperti patah tulang terbuka, tertutup, serta displaced atau nondisplaced fracture. Bentuk patahannya pun bisa bermacam-macam, tetapi yang umum terjadi, yaitu transversal, oblik, spiral, atau kominutif. Sementara itu, fraktur stres merupakan jenis patah tulang yang sering terjadi di kaki dan pergelangan kaki.

Fraktur femur adalah patah tulang yang terjadi di tungkai bagian atas atau disebut paha. Ini adalah tulang panjang yang membentang dari pinggul ke lutut dan merupakan tulang terbesar, terkuat, dan terpanjang di tubuh. Dengan demikian, patah tulang paha atau fraktur femur ini umumnya terjadi hanya dengan tekanan atau benturan yang sangat kuat.

Advertisement

Fraktur tibia dan fibula adalah kondisi ketika tulang di tungkai bawah, yaitu tibia (tulang kering) dan fibula (tulang betis) mengalami patah. Kedua tulang ini mungkin patah secara bersamaan. Namun, fraktur tibia lebih umum terjadi karena tulang ini merupakan bagian penting dari lutut dan sendi kaki serta berfungsi menopang sebagian besar berat badan Anda.

Patah pergelangan kaki adalah kondisi ketika satu atau lebih tulang yang membentuk sendi pergelangan kaki menjadi patah atau retak. Adapun tulang-tulang yang membentuk pergelangan kaki ini, yaitu bagian bawah tibia dan fibula serta talus (tulang kecil yang berada di antara tulang tumit serta tibia dan fibula).

  • Patah jari dan telapak kaki

Patah jari dan telapak kaki umumnya terjadi di tulang falang, yaitu tulang kecil yang membentuk jari, serta tulang metatarsal yang berada di telapak kaki. Terdapat dua tulang falang di ibu jari kaki dan tiga tulang falang di keempat jari kaki lainnya. Adapun tulang metatarsal memiliki lima ruas yang masing-masing terhubung dengan jari di atasnya.

Di antara tulang-tulang tersebut, fraktur jones merupakan jenis patah tulang yang sering terjadi. Fraktur jones terjadi di tulang kecil dari metatarsal kelima (tulang di telapak kaki yang terhubung dengan kelingking) yang menerima lebih sedikit darah. Oleh karena itu, jenis fraktur ini lebih sulit disembuhkan.

Tanda-tanda dan gejala patah tulang kaki dan tungkai

Tanda-tanda dan gejala patah tulang pada kaki dan tungkai yang umum terjadi, yaitu:

Advertisement
  • Rasa nyeri yang hebat, yang umumnya memburuk ketika bergerak.
  • Memar, bengkak, dan terasa lembut di sekitar kaki atau tungkai yang mengalami fraktur.
  • Deformitas atau kelainan bentuk pada kaki, seperti sisi kaki yang mengalami fraktur menjadi lebih pendek atau ada bagian yang menonjol.
  • Kesulitan berdiri, berjalan, atau menahan beban.
  • Mati rasa pada kaki atau tungkai.
  • Terdengar suara retakan saat tulang mengalami patah.

Pada kondisi yang parah, seperti mengalami fraktur terbuka, tulang yang patah bisa menembus ke kulit dan menimbulkan luka. Sementara pada anak-anak, terutama balita, menangis dan menolak untuk berjalan merupakan ciri-ciri patah tulang yang paling umum. Pasalnya, balita belum mampu untuk menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya.

Penyebab patah tulang kaki dan tungkai

Penyebab patah tulang atau fraktur yang umum adalah tekanan atau benturan yang kuat. Pada patah tulang kaki dan tungkai, hal ini bisa terjadi karena beberapa hal, seperti:

Jatuh bisa menimbulkan fraktur di tulang kaki atau tungkai manapun. Namun, secara spesifik, jatuh tersandung umumnya dapat menimbulkan fraktur di bagian pergelangan, telapak, dan jari kaki.

Sementara jatuh dari ketinggian dengan posisi berdiri bisa menimbulkan fraktur tibia dan fibula. Adapun jatuh dari ketinggian juga bisa menimbulkan fraktur femur, terutama pada lansia yang memiliki kondisi tulang lemah.

Advertisement

Patah tulang kaki dan tungkai juga bisa terjadi karena kecelakaan, baik motor maupun mobil. Ini merupakan penyebab yang paling umum, termasuk tertabrak mobil atau motor saat sedang berjalan.

Cedera saat melakukan olahraga kontak, seperti jatuh saat bermain ski, tertabrak pemain lain saat berolahraga sepak bola, terkena pukulan tongkat hoki, dan sebagainya, merupakan penyebab fraktur tibia dan fibula yang juga sering terjadi.

Kejatuhan barang berat ke area kaki, terutama telapak dan jari kaki, dapat menimbulkan fraktur di bagian tulang tersebut.

  • Penggunaan kaki berlebihan

Melakukan gerakan dengan menggunakan kaki dan tungkai secara terus menerus dan berlebihan dapat menyebabkan tulang kaki retak atau fraktur stres, seperti lari jarak jauh atau melompat.

Selain yang disebutkan di atas, Mayo Clinic menyebut, patah tungkai kaki pada anak juga dapat terjadi karena pelecehan, terutama bila hal tersebut terjadi sebelum anak bisa berjalan.

Advertisement

Faktor risiko patah tulang kaki

Beberapa faktor pun disebut dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami fraktur di kaki dan tungkai. Faktor-faktor risiko tersebut, yaitu:

  • Seorang atlet atau sering melakukan aktivitas olahraga intensitas berat, seperti bola basket, sepak bola, senam, tenis, lari, senam, hoki, dan sebagainya.
  • Penggunaan teknik atau peralatan olahraga yang tidak tepat, seperti menggunakan sepatu dengan tidak benar atau tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga.
  • Bekerja di lingkungan yang berisiko mengalami jatuh dari ketinggian atau kejatuhan benda berat, seperti lokasi konstruksi.
  • Kondisi tertentu yang melemahkan tulang, seperti osteoporosis.
  • Riwayat rheumatoid arthritis atau diabetes.
  • Kebiasaan merokok.

Cara mendiagnosis patah tulang kaki dan tungkai

Untuk mendiagnosis fraktur yang terjadi di kaki atau tungkai, dokter akan menanyakan bagaimana cedera terjadi dan gejala apa saja yang Anda rasakan. Dokter pun mungkin akan menanyakan riwayat kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk kondisi medis yang Anda miliki, seperti diabetes dan sebagainya. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek tanda-tanda patah tulang yang mungkin terlihat.

Bila dicurigai mengalami fraktur, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes pencitraan, seperti rontgen sinar-X, atau CT scan dan MRI untuk mengetahui kondisi tulang dan struktur internal tubuh Anda lebih detail. Bone scan (pemindai tulang) atau tes lainnya juga mungkin akan dilakukan, untuk membantu dokter mendiagnosis patah tulang yang tidak terlihat pada sinar-X atau memiliki kondisi medis tertentu.

Obat dan pengobatan patah tulang kaki dan tungkai

Obat dan pengobatan patah tulang pada kaki atau tungkai bisa beragam. Hal ini tergantung pada lokasi tulang secara spesifik yang mengalami patah, penyebab cedera terjadi, jenis fraktur, tingkat keparahan, usia serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Namun, secara umum, pengobatan untuk fraktur di bagian kaki atau tungkai adalah:

  • Gips atau alat penyangga lain

Mengurangi pergerakan dan menahan posisi tulang yang patah di tempat yang tepat adalah hal yang penting dalam proses penyembuhan fraktur, termasuk di bagian kaki dan tungkai. Salah satu cara untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan memasang gips atau belat di area kaki atau tungkai yang mengalami fraktur.

Namun, sebelum memasang alat tersebut, dokter akan terlebih dahulu memastikan tulang Anda berada di posisi yang tepat dan normal. Bila bergeser, dokter akan mensejajarkan posisi tulang Anda terlebih dahulu agar sembuh dan kembali menyatu pada posisi yang benar. Umumnya, prosedur ini membutuhkan obat bius total atau lokal.

Advertisement

Selain gips atau belat, pada fraktur pergelangan, telapak, dan jari kaki, dokter mungkin saja hanya memasang alat penyangga lain yang bisa dilepas, seperti brace, boot, atau sepatu dengan sol yang kaku. Konsultasikan mengenai alat penyangga yang tepat sesuai kondisi Anda.

Anda pun mungkin perlu mengonsumsi obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan akibat patah tulang di paha, tungkai bawah, serta pergelangan, telapak, dan jari kaki. Obat yang umumnya diberikan dokter, yaitu pereda nyeri, seperti acetaminophen, ibuprofen, atau obat lain yang lebih kuat.

Pada kondisi fraktur yang parah, Anda mungkin perlu menjalani operasi untuk mensejajarkan dan membantu proses penyembuhan. Saat operasi, pen patah tulang, baik secara internal maupun eksternal, akan dipasangkan untuk menahan tulang yang patah berada di posisi yang tepat selama masa penyembuhan.

Umumnya, prosedur ini akan dijalankan bila Anda memiliki kondisi tertentu, seperti:

Advertisement
  • Fraktur lebih dari satu tulang.
  • Tulang yang patah bergeser cukup jauh.
  • Fraktur telah memengaruhi sendi.
  • Timbul kerusakan ligamen di sekitarnya.
  • Fraktur telah meluas ke sendi.
  • Kecelakaan yang parah hingga menyebabkan fraktur terbuka.
  • Tidak sembuh dengan hanya menggunakan gips atau alat penyangga lainnya.

Selain itu, operasi juga merupakan pengobatan yang paling umum dilakukan untuk membantu proses penyembuhan fraktur femur atau patah tulang paha, baik di kanan maupun kiri. Penyembuhan patah tulang paha tanpa operasi sangat jarang dilakukan, kecuali untuk anak-anak yang mungkin cukup dirawat dengan gips.

Begitu tulang Anda dinyatakan sembuh, Anda umumnya memerlukan rehabilitasi atau terapi fisik untuk mengurangi kekakuan dan meningkatkan rentang gerak pada kaki dan tungkai yang mengalami cedera. Pasalnya, kurang gerak selama menggunakan gips membuat kaki dan tungkai Anda rentan mengalami kaku dan otot di sekitarnya menjadi lemah.

Berapa lama bisa kembali berjalan setelah patah tulang kaki dan tungkai?

Anda dinyatakan sembuh bila tulang yang patah sudah menyambung kembali atau keretakan telah hilang. Adapun lamanya proses penyembuhan tersebut bisa berbeda-beda, tergantung lokasi spesifik tulang yang mengalami cedera, usia, dan tingkat keparahannya. 

Pada fraktur femur atau patah tulang paha, lama penyembuhan bisa mencapai 3-6 bulan, sedangkan fraktur tibia (tulang kering) dan fibula (tulang betis) bisa selama 4-6 bulan. Sementara pada patah pergelangan kaki, umumnya dibutuhkan waktu hingga 6 minggu agar tulang sembuh. Adapun tulang telapak kaki bisa sembuh dalam waktu 6-8 minggu dan jari kaki bisa selama 4-8 minggu.

Lamanya proses penyembuhan pun bisa lebih lama bila Anda mengalami jenis fraktur terbuka yang berisiko mengalami infeksi, mengalami tingkat keparahan yang tinggi, atau memiliki kondisi medis tertentu. Adapun pada anak-anak, proses penyembuhannya bisa lebih cepat.

Advertisement

Selama masa penyembuhan tersebut, Anda mungkin perlu menggunakan tongkat penyangga (kruk). Setelah Anda sembuh pun, Anda mungkin masih memerlukan kruk atau bahkan alat penyangga lain saat Anda menjalankan aktivitas, seperti berjalan, berdiri terlalu lama, dan lainnya. 

Kruk atau alat penyangga mungkin akan dilepas secara perlahan sampai Anda benar-benar sembuh total dan bisa menjalankan aktivitas, termasuk berjalan, seperti biasanya. Ikuti selalu instruksi dokter mengenai waktu yang tepat untuk dapat berjalan normal dan menjalankan aktivitas seperti biasa.

Tips mempercepat proses pemulihan setelah patah kaki dan tungkai

Untuk mempercepat proses pemulihan, Anda dapat mengikuti tips-tips di bawah ini selama masa penyembuhan dan pemulihan dari fraktur kaki dan tungkai yang Anda alami. Berikut adalah tipsnya:

  • Mengonsumsi makanan untuk patah tulang yang direkomendasikan, seperti susu, dan menghindari asupan yang dapat memperlambat pemulihan.
  • Kompres dengan es ke area kaki dan tungkai yang mengalami nyeri dan pembengkakan.
  • Tidak menyetir selama masih menggunakan gips, boot, atau alat penyangga lainnya.
  • Angkat kaki yang cedera saat beristirahat untuk membantu mengurangi pembengkakan.
  • Setelah sembuh, jangan tergesa-gesa untuk kembali beraktivitas normal, terutama kegiatan yang berat. Mulailah kembali ke aktivitas secara perlahan dan sesuai petunjuk dokter.

Source

Advertisement

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version