Nasional
Peringati HUT Ke-68, IIDI Lakukan Gerakan Cegah Stunting Sejak Dini bersama Kemenkes
Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke – 68 tahun 2022, IIDI bersama Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat menggelar Kegiatan Penurunan Stunting di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada Minggu (11/12).
Acara ini, dihadiri oleh siswa/siswi SMP binaan IIDI se-Jabotabek sebanyak 200 orang, perwakilan Perwatusi se-DKI dan Kep. Seribu sebanyak 240 orang dan anggota IIDI se Jabodetabek sebanyak 200 Orang.
Adapun dalam penyelenggaraan banyak kegiatan menarik yang bisa diikuti oleh peserta dan masyarakat umum. Diantaranya senam bersama Perwatusi dan senam stunting, minum tablet tambah darah bagi peserta remaja putri, talkshow, garage sale, pemeriksaan kesehatan serta pemberian doorpize menarik kepada para peserta yang beruntung.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, drg. Widyawati, MKM mewakili Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat menyebutkan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk mengenalkan masyarakat pentingnya pencegahan stunting dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan cek kesehatan secara berkala sebagai upaya pencegahan risiko kesehatan.
“Sebagai salah satu ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, stunting perlu menjadi perhatian kita bersama. Karenanya melalui kegiatan ini kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan aspek gizi dan perilaku buah hatinya sejak dini bahkan sejak masa remaja,” kata dr. Widyawati.
Dikatakan dr. Widyawati, bahwa Stunting merupakan salah satu fokus pemerintah yang harus dikendalikan saat ini. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Dalam penurunan Stunting, berbagai dukungan intervensi spesifik telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Diantaranya penyediaan alat skrining anemia bagi remaja putri, penyediaan Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil, menghimbau Pemerintah Daerah agar melaksanakan Aksi Bergizi, pemenuhan USG bagi puskesmas dan pelatihan USG bagi dokter puskesmas, penyusunan media KIE dalam upaya Cegah Stunting, pelatihan konselor Pemberian Makanan Bayi dan Anak untuk Nakes dan Kader, serta pemenuhan antropometri kit untuk posyandu.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menetapkan 5 gerakan Cegah Stunting yaitu gerakan aksi bergizi, bumil sehat, posyandu aktif, jambore kader dan edukasi gerakan cegah stunting yang dikerjakan dengan melibatkan mitra-mitra.
Kementerian Kesehatan juga melakukan ujicoba pemberian makanan tambahan pangan lokal bagi ibu hamil KEK, balita weight faltering, berat badan kurang dan gizi kurang di 31 kabupaten/kota. Termasuk dalam rangkaian peningkatan kapasitas kader dalam deteksi dini masalah pertumbuhan untuk segera ditindaklanjuti rujukan ke tenaga kesehatan untuk mendapat penanganan.
drg. Widyawati, pun mengingatkan agar IIDI dapat memberikan dukungan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mengedepankan pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI berbasis pangan lokal kaya protein hewani, dan pemantauan pertumbuhan berkala.