Meningkatnya angka penyebaran Covid-19 membuat pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai sejak Sabtu (3/7) hingga (20/7) mendatang dengan tujuan menekan/meminimalisir penyebaran virus tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Kepolisian Daerah (Polda) Banten menyatakan siap mendukung kebijakan tersebut.
Hal itu terbukti dengan beberapa langkah yang dilakukan oleh Polda Banten untuk menekan angka penyebaran Covid-19, seperti mendirikan beberapa pos pengendalian mobilisasi, pos penyekatan, patroli pendisiplinan warga terhadap PPKM Darurat, operasi yustisi, vaksinasi massal, penutupan jalan protokol dan sebagainya.
“Pos pengendalian dan pos penyekatan bertujuan untuk mencegah warga yang berasal dari luar daerah Banten masuk ke Banten,” kata Kapolda Banten Irjen Pol Dr. Rudy Heriyanto usai melakukan patroli skala besar, Senin (05/07/2021).
Rudy Heriyanto juga menerangkan bahwa ada pembatasan akses warga yang akan menyebrang ke Sumatera melalui pelabuhan Merak.
“Kalau itu pasti ada dan sudah ada perintah untuk penyeberangan dari Merak ke Bakauheni sudah diterapkan seperti pada saat kita melaksanakan peniadaan mudik. Sehingga tetap harus ada rapid antigen, tetap harus ada surat keterangan untuk berangkat menyebrang termasuk harus punya surat vaksin, vaksin dosis pertama yang penting sudah pernah vaksin,” terang Rudy Heriyanto.
Ia juga mengatakan jika Polda Banten akan membuka layanan vaksinasi di atas kapal ferry.
“Tadi saya sudah lapor bahwa apabila dimungkinkan maka kami dari Polda Banten akan melakukan vaksinasi di kapal ferry. Karena kalau kami laksanakan vaksinasi di Merak maka akan menghambat distribusi, tetapi kalau di kapal itu tidak menghambat distribusi, karena ada waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam untuk melakukan vaksin, begitu juga kembalinya,” tutur Kapolda.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menambahkan, “Tujuan dilakukannya vaksinasi diatas kapal ferry itu bertujuan memberikan kemudahan terhadap masyarakat yang menyebrang menggunakan kapal ferry, terutama untuk supir angkutan logistik,” tandasnya. (red)