Bisnis
Sistem Kerja Hybrid
Pemberlakuan sistem kerja hybrid dapat menjadi solusi kreatif bagi para pekerja ibu kota untuk menghindari kemacetan lalu lintas, dan video konferensi dapat menjadi medium pendukung bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan pengaturan sistem kerja tersebut.
Video Collaboration Lead Logitech Indonesia, Bayu Eko Susetio mengungkapkan, pandemi menyadarkan bahwa bekerja tidak hanya terbatas pada tempat atau ruang kantor, tetapi sangat memungkinkan untuk dilakukan di mana saja dengan mendapatkan hasil yang serupa atau bahkan lebih baik.
“Sistem kerja hybrid bukan lagi sekadar solusi yang dibutuhkan selama pandemi melainkan dapat menjadi solusi yang harus dipertimbangkan setelah pandemi bahkan untuk di masa depan” ujarnya, Selasa (1/11), di Jakarta.
Soal kemacetan lalu lintas, tingkat kemacetan di DKI Jakarta sudah berada pada level yang tidak nyaman dan sudah tidak dapat dibiarkan. Dibandingkan tahun sebelumnya, menurut laporan Polda Metro Jaya, persentase indeks lalu lintas Jakarta telah meningkat dari 34% ke 48%.
Kemacetan dapat menyebabkan stres. Menurut Hiyacar, Jakarta adalah kota ke-3 yang paling membuat stres saat berkendara di antara 36 kota lain di berbagai negara.
Memahami fakta tersebut, perusahaan dapat mulai mempertimbangkan pendekatan alternatif, yakni memberlakukan sistem kerja hybrid untuk membantu karyawan bekerja dalam kondisi terbaik dan tidak tertekan dengan masalah kemacetan.
Dengan mengadopsi sistem kerja hybrid, menurutnya, karyawan dapat saling terhubung dan berkolaborasi bersama tanpa harus berada di dalam ruangan secara bersamaan, sehingga mengurangi jumlah pekerja yang harus berangkat atau pulang dari kantor.
“Dengan tidak perlunya berjuang menghadapi kemacetan di jam padat, karyawan akan memiliki lebih banyak energi untuk fokus terhadap pekerjaannya masing-masing” tandas Bayu Susetio.
(rls/MC)