Politik
Tingginya Cost Politik di Pilkada Tangsel, Calon Walikota Miskin Sulit Menang?
Inilah syarat mutlak partai politik untuk mengusung calon walikota-wakil walikota pada Pilkada Tangsel, Desember mendatang. Lebih penting, seorang calon harus menyiapkan dana sangat fantastis untuk cost politiknya jika ingin melenggang jadi seorang walikota.
Direktur Utama Konsep Indonesia (Konsepindo) Reserach & Consulting, Veri Muhlis Arifuzaman mengatakan, para kandidat atau calon yang akan maju sebagai cawalkot nanti haruslah memiliki pendanaan memadai. Kenapa? karena cost politiknya cukup besar.
“Kalau cawalkot yang maju tidak memiliki pendanaan memadai atau cuma sekadarnya saja, kami yakin sangatlah sulit untuk memenangkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut,” terangnya.
Terkait cawalkot harus memiliki dana yang memadai, Veri menuturkan, pihaknya tidak memungkiri bahwa masyarakat di kota bermotto Cerdas Modern dan Religius ini masih mengedepankan politik uang, akan tetapi bila masyarakat kompak menolak politik uang, tentu cawalkot yang berasal dari keinginan masyarakat itu akan terpilih.
“Contohnya saja di Kota Tangsel ada 1.800 Tempat Pemungutan Suara (TPS) bila dikalikan Rp 4 juta per TPS, sudah berapa jumlah cost politik yang dikeluarkan oleh cawalkot, bila ingin menang, tetapi bila masyarakat kompak menolak keras adanya money politic, kami yakin proses demokrasi di Kota Tangsel maju dan berkembang,” pungkas Veri. (tp/kt)