Tangsel

Veri Muhlis: Media Massa Terjebak Budaya Rumor

Tradisi lisan saat ini menjamur di ranah media massa. Gosip dan rumor menyeruak di lapak media massa, seolah-olah menjadi fakta berita. Inilah perkembangan tragis dari arus besar media saat ini.

Pikiran di atas mengemuka dari Veri Muhlis, Ketua Lingkar Media dalam diskusi terbatas di Teras Kota, Rabu malam, (18/9), Tangerang Selatan. Diskusi yang dihadiri aktivis gerakan 98 ini, menegaskan tentang perlunya meluruskan berita-berita media massa yang sudah tercabik-cabik kultur gosip dan rumor.

“Menyedihkan sekali kenyataan di ranah pemberitaan media massa. Berita-berita media massa sebagian besar, memindahkan tradisi lisan yang berserakan di masyarakat dan dituang dalam bentuk tulisan, berita,” tegas Veri.

Pemberitaan yang merayakan kultur lisan ini, lanjut Veri, keluar dari bingkai media yang seharusnya menguatkan tradisi teks bukan tradisi lisan, rumor dan gosip. Untuk itu, Veri melihat perlunya media massa membangun karakter pemberitaan yang tidak serta merta melihat berita sebagai alat propaganda.

Advertisement

“Harus ada niat untuk melakukan pemberdayaan ke warga bahwa berita adalah fakta. Bukan omong kosong. Cara kerja seperti ini perlu ditumbuh kembangkan dalam realitas kehidupan sehari-hari,” ungkap sosok yang pernah mengikuti Program Community Economic Development, Montreal, Canada; dan Program Fellow Partnership for School (P4S): Leading Change 2008, Honolulu Hawaii.

Veri menyimpulkan pada akhir diskusi, perlu ada pembekalan berkala bagi setiap insan pers agar punya tanjakan kualitas dalam menulis berita. Harus ada niat bahwa kerja pers itu tak serta merta asal tulis tapi di dalamnya ada kemauan untuk melakukan pembenahan ke wilayah warga. (Lia Puspita/kabarlain)

Populer

View Non AMP Version
Exit mobile version