Ciputat
Antisipasi Flu Burung, DPKP Tangsel Perketat Pengawasan Unggas
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Tangsel SS Nugraheni mengatakan, Pengetatan pengawasan dilakukan menyusul mulai merebaknya kasus flu burung di sejumlah daerah di Indonesia.
“Sampai saat ini memang belum ada laporan terkait kasus serangana flu burung diwilayah ini. Tapi, antisipasi dan pengawasan kami lakukan menyusul mulai banyaknya kasus flu burung yang muncul disejumlah wilayah di Indoensia,” katanya, Minggu (16/12/2012).
Untuk memastikan unggas aman dari penyakit, kata Nugraheni, unggas juga harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari lokasi peternakan asal. Biasanya, unggas yang masuk ke Kota Tangsel berasal dari Bogor dan Sukabumi.
“SKKH dikeluarkan dari peternakan asal dan sudah dicek oleh Dinas Peternakan setempat melalui check point kesehatan hewan,” ujarnya.
Dijelaskan Nugraheni, ciri-ciri unggas yang terkena virus flu burung biasanya terdapat bercak-bercak ungu di tubuh unggas, kondisi unggas sesak nafas dan selalu mengeluarkan lendir.
Untuk pencegahannya, pemilik peternakan harus lebih sering menyemprotkan disinfektan kepada hewan unggas yang terserang atau mengalami ciri-ciri terserang flu burung.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Dadang M. Epid mengaku Kota Tangsel masih aman dari flu burung. Sejauh ini pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan untuk pencegahan penyebaran penyakit H5N1 tersebut.
Misalnya, lewat kegiatan pelatihan penanganan penyakit H5N1 ini. “Alhamdullilah Tangsel masih aman dari flu burung, untuk identifikasi dini ISPA masih stabil dan belum mengalami peningkatan,” katanya.
Sementara, di Kota Tangsel sendiri terdapat dua rumah potong unggas serta dua peternakan ayam berskala besar yang lokasinya berada di wilayah Kecamatan Pondok Aren dan Ciputat, dengan jumlah ayam mencapai 8 ribu ekor.(Turnya/kabar6)