Banten
Jokowi Tawarkan 6 Kerjasama Dengan Gubernur Banten
“Ada enam bidang yang mungkin akan bisa dikerjasamakan dan bantuannya dari Provinsi Banten,” kata Jokowi panggilan akrab Joko Widodo saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Kantor Gubernur Banten di Serang, Rabu.
Ia mengatakan, enam bidang yang ditawarkan adalah pertama terkait infrastruktur di daerah-daerah perbatasan DKI-Banten, kemudian terkait air baku Waduk Karian di Kabupaten Lebak.
“Kalau diperbolehkan akan ditarik air bakunya ke DKI, kalau mau diolah di Banten terserah asal jangan mahal-mahal harganya,” kata Jokowi
Selanjutnya, kata dia, masalah permukiman di perbatasan yang perlu penanganan bersama antara Banten dan DKI, kemudian jalur kerata api yang ke Cengkareng. Selain itu, masalah angkutan perbatasan, seperti pembangunan `monorel` saat ini sudah dimulai tapi perlu ada tindak lanjut lagi, tahun depan akan ditindaklanjuti.
“Tindaklanjut monorel belum diputuskan, kalau sudah disepakati moda transportasi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat akan terintegrasi,” kata Joko Widodo.
Sementara itu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan, Banten termasuk wilayah koridor ekonomi Sumatera dan Jawa dalam program MP3EI, sehingga membutuhkan dukungan dan kerjasama dengan DKI Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Atut juga menawarkan sejumlah bidang yang bisa dikerjasamakan seperti pembangunan terminal agribisnis untuk menampung komoditas pertanian dan perikanan dari wilayah Banten dan Sumatera.
“Sudah kami usulkan pada saat Gubernur DKI yang dulu yakni pak Sutiyoso, namun belum ada tindak lanjut. Kami berharap kerja sama ini bisa dilanjutkan,” kata Atut.
Ia mengatakan, Waduk Karian sedang dalam proses pembangunan, sehingga jika pembanguannya sudah selesai bisa menampung sekitar 219 juta meter kubik air baku yang akan disalurkan bagi kebutuhan masyaraat di wilayah Tangerang , Serang, DKI Jakarta.
“Banten juga ditetapkan KEK Pariwisata sekarang sedang dalam proses pembangunan infrastrukut penunjang. Kami berharap kerja sama juga dalam bidang pariwisata,” kata Atut.
Bidang lain yang ditawarkan Gubernur Banten yakni bidang transportasi untuk kebutuhan masyarakat Jabodetabek seperti kereta api, bus way, juga dalam masalah penanganan banjir, penanganan kesejahteraan sosial, infrastruktur, pendidikan, permukiman wilayah perbatasan dan kesehatan.
“Nanti rencana kerja sama ini akan kami tindak lanjuti dengan MoU antara masing-masing dinas terkait dua provinsi,” kata Ratu Atut Chosiyah.
(Antara/kt)