Connect with us

Lifestyle

6 Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua Ketika Anaknya Punya Asma

 Memiliki anak pengidap asma mungkin menjadi sebuah kekhawatiran tersendiri bagi keluarga. Terutama bagi orangtua yang kini memikul sebuah tanggung jawab tambahan untuk mengantisipasi setiap situasi dan kondisi tak terduga yang bisa muncul kapan saja ketika gejala asma anak menyerang.

Berikut ini adalah panduan bagi Anda sebagai orangtua dengan anak pengidap asma, termasuk pertimbangan pilihan obat asma anak yang terbaik.

1. Simpan rekam medis anak selengkapnya

Langkah terbaik untuk merancang rencana pengobatan asma yang efektif adalah dengan selalu siap siaga. Simpan semua catatan rekam medis anak, karena berkas-berkas tersebut akan sangat berguna bagi dokter untuk memeriksa kondisi si kecil dan menentukan jenis pengobatan apa yang paling tepat baginya.

Advertisement

Anda juga perlu membuat catatan lengkap tentang seberapa sering anak mengalami bengek (sesak napas dengan suara mengi), apa yang memicu gejalanya kambuh, seberapa sering anak bolak-balik ke dokter atau rumah sakit, seberapa sering menggunakan obat asma anak, dan langkah-langkah apa yang selama ini digunakan untuk mencegah asmanya kambuh.

2. Buat rumah terlindungi dari pemicu asma

Tinggal di rumah yang aman dari pemicu asma dapat sangat membantu mencegah kekambuhan dan keparahan gejalanya.

Beberapa pemicu asma atau alergi yang umum tampak di dalam rumah yang perlu diwaspadai, seperti:

  • Hewan berbulu, karpet, furnitur beralas kain, dan boneka.
  • Lumut dan jamur dinding.
  • Asap rokok, semprotan (parfum, hairspray, obat serangga), bedak tabur.
  • Makanan tertentu (buah kering, kentang prosesan seperti kentang goreng curah, dan udang).

Mewaspadai pemicu asma bukan berarti Anda harus membuangnya dari rumah. Anda hanya perlu lebih bijak mengaturnya.

3. Pastikan anak Anda rutin cek ke dokter

Selain rutinitas hariannya seperti pergi sekolah atau les dan bermain, pastikan juga anak Anda rutin periksa diri ke dokter untuk memantau asmanya.

Advertisement

Selain itu, Anda sebagai orangtua juga harus memastikan bahwa obat asma anak selalu tersedia — baik itu yang nonresep maupun yang resep. Cek juga tanggal kedaluwarsa setiap obatnya. Segera isi ulang ke apotek sebelum obat benar-benar habis atau basi. Pastikan anak Anda mengonsumsi obatnya sesuai jadwal dan dosis yang telah ditentukan dokter.

Pastikan obat asma anak yang utama seperti alat peak flow meter, obat penyelamat, dan spacer, dan nebulizer selalu dekat jangkauan. Nebulizer adalah pilihan yang baik untuk pengobatan asma karena lebih mudah digunakan dibanding inhaler.

4. Rancang action plan Anda

Action plan atau rencana aksi asma, adalah instruksi tertulis yang Anda buat bersama dengan dokter. Yang harus termasuk ke dalam action plan asma anak Anda adalah jenis dan jumlah obat yang ia pakai, apa saja gejala asmanya, gejala yang spesifik, batasan atau pantangan aktivitas fisik untuknya, hingga tindakan cadangan darurat apabila anak tidak merespon obatnya yang biasa.

Anda juga harus memasukkan nomor telepon kedua orangtua beserta nomor telepon dokter yang menanganinya dalam catatan aksi tersebut.

Advertisement

5. Persiapkan anggota keluarga yang lain

Penting untuk memberi tahu semua anggota keluarga lainnya tentang asma si kecil, termasuk kakek dan neneknya. Beri tahu juga kepada orang-orang yang sering ada di sekitar anak, seperti babysitter dan asisten rumah tangga; kepala sekolah, guru, dan petugas UKS di sekolah; hingga orangtua teman-temannya ketika ia bermain di rumah mereka.

Pastikan mereka memahami benar bagaimana cara menghadapi gejala asma yang kambuh beserta cara menggunakan obat asma anak. Berikan mereka salinan dari action plan Anda.

Mengetahui bagaimana sekolah anak Anda menangani kasus asma di masa lalu juga penting. Beri tahu pihak sekolah jika anak Anda alergi terhadap makanan tertentu.

6. Ajarkan anak tentang asmanya

Membiarkan anak tahu dan paham tentang kondisi kesehatannya sendiri akan sangat berguna baginya di masa depan.

Advertisement

Ketika anak sudah menginjak usia 5 tahun atau lebih, Anda bisa mulai mengajarkan padanya tentang apa itu asma dan seperti apa gejala-gejalanya sehingga ia dapat terlibat langsung terhadap rancangan action plannya sendiri.

Jika anak anda ingin bergabung dengan klub olahraga di sekolahnya, pastikan untuk berdiskusi dulu dengannya mengenai cara mengatasi asma sebelum, selama, dan setelah beraktivitas fisik.

Sebuah studi melaporkan bahwa mayoritas ibu yang memiliki anak pengidap asma merasa bertanggung jawab terhadap penyakit yang dimiliki anaknya. Mereka percaya bahwa kondisi asma anak yang semakin parah adalah akibat dari kelalaian mereka mengenali gejala awalnya. Ini yang kemudian menjadi akar masalah emosional dari para orangtua anak pengidap asma.

Merawat anak butuh usaha yang tidak main-main. Apalagi anak pengidap asma. Semantap apa pun segala hal yang telah Anda persiapkan untuk mereka, jangan terlalu membebani diri Anda dan jangan pernah lupa untuk berbelas kasih kepada diri Anda seperti yang Anda lakukan untuk anak Anda.

Advertisement

Artikel Berjudul ” 6 Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua Ketika Anaknya Punya Asma ” Bersumber dari Situs Hello Sehat.

Source

Populer