Connect with us

Serba-Serbi

Apa Itu Kratom? Penjelasan, Penggunaan, Bahaya, dan Regulasi di Indonesia

Kratom adalah tanaman daun yang berasal dari Asia Tenggara, khususnya Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Papua Nugini. Daun Kratom (Mitragyna speciosa) telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat di wilayah tersebut sebagai obat herbal dan stimulan.

Kratom memiliki efek psikoaktif dan telah menjadi populer sebagai suplemen herbal di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat.

Berikut beberapa informasi lebih lanjut tentang Kratom:

1. Efek

Kratom mengandung alkaloid aktif seperti mitragynine dan 7-hydroxymitragynine, yang dapat memiliki efek seperti stimulan pada dosis rendah dan efek yang mirip dengan opioid pada dosis tinggi. Efek yang diharapkan termasuk peningkatan energi, perasaan euforia, dan rasa nyaman. Di sisi lain, dosis tinggi dapat menyebabkan rasa kantuk dan efek yang mirip dengan opioid, serta risiko efek samping seperti mual dan konstipasi.

Advertisement

2. Penggunaan Tradisional

Kratom telah digunakan oleh masyarakat Asia Tenggara selama berabad-abad sebagai obat tradisional untuk meredakan nyeri, mengatasi kelelahan, dan meningkatkan produktivitas.

3. Penggunaan Kontemporer

Kratom telah menjadi populer di berbagai negara sebagai suplemen herbal yang diklaim dapat membantu dengan peningkatan energi, mengatasi nyeri kronis, dan bahkan membantu dalam pengendalian penarikan dari zat-zat opioid. Namun, regulasi penggunaan Kratom sangat bervariasi antara negara dan wilayah, dengan beberapa negara melarang atau membatasi penggunaannya.

4. Risiko dan Keamanan

Penggunaan Kratom memiliki potensi risiko. Dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan toleransi. Selain itu, Kratom dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain dan menyebabkan efek samping seperti mual, pusing, dan konstipasi.

5. Regulasi

Status hukum Kratom berbeda-beda di berbagai negara dan negara bagian. Beberapa tempat melarang atau membatasi penggunaannya karena efek samping dan potensi bahayanya. Di negara lain, Kratom dianggap sebagai suplemen herbal yang sah.

Advertisement

Penting untuk diingat bahwa penggunaan Kratom harus diawasi dengan hati-hati dan dipertimbangkan dengan cermat, terutama jika Anda memiliki masalah kesehatan atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan Kratom atau suplemen herbal lainnya.

Hukum Kratom di Indonesia

Beberapa negara telah membuat regulasi tentang penggunaan kratom dengan tujuan untuk mencegah penyalahgunaannya. Malaysia telah memberlakukan peraturan larangan menjual dan memiliki kratom sejak Agustus 2003. Jika terbukti bersalah menjual dan memiliki kratom, makan akan didenda sampai RM 10.000 atau di penjara hingga 4 tahun lamanya.

Kratom juga ilegal di Thailand, Myanmar, Australia, serta negara Uni Eropa yang menjadikan kratom sebagai zat yang dikendalikan. Lituania, Rumania, Inggris, Swedia, Finlandia, Burma, dan Korea Selatan melarang penggunaan kratom. Amerika Serikat belum memiliki regulasi pengendalian kratom, namun di beberapa negara bagiannya ada yang sudah memberlakukan larangan penggunaan kratom seperti di California, Alabama, Arkansas, Tennessee, Indiana, dan Wisconsin.

Di Indonesia, BPOM RI juga memiliki aturan sendiri dalam menangani kratom. Melalui Surat Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.00.05.23.3644 tahun 2004 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan, daun kratom disebutkan sebagai bahan yang dilarang digunakan dalam suplemen makanan. BPOM juga melarang kratom digunakan dalam obat tradisional, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

Advertisement

 

Kratom dan potensi bahayanya

1. Kandungan Kimia

Kratom mengandung beberapa alkaloid aktif, di antaranya mitragynine dan 7-hydroxymitragynine. Alkaloid-aloklik ini memiliki efek pada reseptor opioid di otak, yang dapat menghasilkan efek seperti penggunaan zat opioid pada dosis tertentu.

2. Efek Kratom

Efek Kratom tergantung pada dosisnya. Pada dosis rendah, Kratom dapat berperan sebagai stimulan, menghasilkan peningkatan energi, perasaan euforia, dan meningkatkan kewaspadaan. Pada dosis tinggi, Kratom dapat menyebabkan rasa kantuk, perasaan rileks, dan efek yang lebih mirip dengan penggunaan opioid.

3. Potensi Ketergantungan

Penggunaan Kratom dalam jangka panjang atau pada dosis tinggi memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan fisik dan toleransi. Orang yang mencoba berhenti menggunakan Kratom setelah ketergantungan berkembang dapat mengalami gejala penarikan seperti kegelisahan, sakit otot, mual, diare, dan insomnia.

Advertisement

4. Efek Samping

Penggunaan Kratom juga dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, konstipasi, berkeringat, kebingungan, dan tekanan darah rendah.

5. Potensi Bahaya

Potensi bahaya Kratom mencakup risiko ketergantungan fisik dan psikologis, overdosis, serta interaksi dengan obat-obatan lain. Dalam beberapa kasus, overdosis Kratom telah menyebabkan efek serius, termasuk koma dan kematian.

 

Penting untuk diingat bahwa penggunaan Kratom harus dianalisis dengan sangat hati-hati. Jika seseorang mempertimbangkan penggunaan Kratom, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terlebih dahulu dan memahami potensi risiko dan manfaatnya. Bahkan jika legal di suatu tempat, masih penting untuk menggunakan Kratom dengan bijaksana dan tidak melampaui dosis yang direkomendasikan. Khususnya, individu yang memiliki riwayat penggunaan zat-zat terlarang atau masalah kesehatan mental harus berhati-hati dalam mempertimbangkan penggunaan Kratom.

Advertisement
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer