Connect with us

Ketika COVID-19 mewabah, panggung seni pertunjukan memasuki babak digital karena keterbatasan pertemuan secara fisik. Kesempatan ini digunakan pemerintah untuk menggandeng para seniman agar tetap berkarya dan juga membantu pemerintah menyampaikan pesan-pesan protokol kesehatan dan berbagai kebijakan dalam penanganan COVID-19.

Diceritakan Butet Kartaredjasa, sejak September sampai dengan Desember 2020 ia bekerja sama dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menyelenggarakan ā€˜Panggung Virtual Pertunjukan Kesenian Tradisionalā€™ secara daring, live streaming dari Yogyakarta. ā€œAda dua belas event dengan durasi antara 60 sampai dengan 90 menit, yaitu Orkes Sinten Remen, Wayang Kulit, Dagelan Mataram, Ketoprak Ringkes dan Musik Encik Sri Krishna,ā€ ujarnya.

Menurut Butet, ikhtiar KPCPEN dan Kominfo untuk membantu seniman di tengah pandemi melalui terobosan ini menarik dan inovatif. ā€œKehadiran negara di tengah kesengsaraan seniman dengan cara yang elegan dan bermartabat. Bukan sekadar memberikan BLT, Bantuan Langsung Tunai, tapi memberikan peluang ekonomi yang bagi seniman dinilai membanggakan. Seniman diperlakukan bukan sekadar sebagai pengangguran yang perlu ditolong. Tapi diberi kesempatan berkreasi dan berekspresi,” katanya.

Lebih lanjut diceritakan seniman dan aktor kondang ini, program ā€˜Panggung Virtual Pertunjukan Kesenian Tradisionalā€™, selain memberikan hiburan, juga diharapkan dapat memotivasi masyarakat agar bergembira jika nantinya menerima vaksin COVID-19 gratis yang sedang disiapkan oleh pemerintah.

Advertisement

Butet berpendapat bahwa menyampaikan pesan melalui kesenian merupakan upaya yang efektif dalam berkomunikasi publik. “Saya kira mengemas anjuran pemerintah dengan menggunakan kekuatan seni ini, bisa memperkaya model komunikasi yang efektif. Lebih dari itu para seniman ditantang berkreasi secara unik dan menarik. Apalagi disiarkan secara daring, jangkauannya lebih luas menembus pelosok-pelosok,” ungkapnya.

Seniman asal Yogyakarta ini juga berharap agar program ini dapat diteruskan dengan lebih banyak melibatkan seniman dan menghadirkan lebih banyak bentuk kesenian. ā€œMungkin bisa menghadirkan seni rupa, seni tari dan sastra. Bentuk penampilannya bisa dikombinasikan dengan talkshow tentang keseniannya dan sekaligus menginformasikan info-info mutakhir soal pandemi, misalnya soal kesiapan dan kerelaan masyarakat menerima suntikan vaksin COVID-19,” pungkasnya.

Presiden Joko Widodo menyebut budayawan memiliki peran penting selama masa pandemi COVID-19. Menurutnya, budayawan bisa menghibur masyarakat agar memiliki imunitas yang kuat. “Banyak budayawan dan pekerja seni terus berkreasi agar masyarakat tetap kuat karena terhibur, dan tidak panik. Semua bekerja untuk kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia dan bumi nusantara. Mari terus berkarya dengan tetap penuhi protokol kesehatan,” kata Presiden dalam sambutan Pekan Kebudayaan Nasional Tahun 2020 secara virtual beberapa waktu lalu. (KPCPEN/Kementerian Kominfo)

Advertisement

Populer