Connect with us

Bisnis

The Coca-Cola Foundation Salurkan Pendanaan Rp 3,2 Miliar untuk Bangun Sumur Resapan di Purwakarta

The Coca-Cola Foundation (CCFI), lembaga filantropi internasional The Coca-Cola Company, memberikan pendanaan sebesar lebih dari Rp 3,2 miliar kepada Yayasan FIELD.

Pendanaan tersebut digunakan untuk menjalankan inisiatif Sumur Resapan di wilayah Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Ada 854 sumur resapan yang dinamai program “Menabung Air di Sumur Resapan”, yang telah dibangun dari pendanaan CCFI.

Melalui inisiatif itu, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) juga melakukan pemantauan terhadap pembangunan proses pembangunan sumur resapan di lapangan bersama dengan Yayasan FIELD.

Saadia Madsbjerg, President of The Coca-Cola Foundation, menuturkan, perubahan iklim dan perubahan tata guna lahan dapat mengakibatkan terbatasnya ketersediaan air serta menyebabkan penurunan debit air di daerah yang terdampak.

Advertisement

“The Coca-Cola Foundation sangat bangga dapat mendukung pembangunan sumur resapan bersama Yayasan FIELD di delapan desa yg berada di wilayah resapan air hujan di Jatiluhur. Solusi ini merupakan bagian dalam upaya mempertahankan kelestarian lingkungan serta untuk mendukung akses air bagi masyarakat setempat yang membutuhkan,” yakinnya.

Pembangunan sumur resapan telah berjalan dari tahun 2021 dan selesai pada bulan Maret 2022. Selama proses pembangunan sumur resapan telah berdampak kepada 6.800 jiwa. Sumur-sumur resapan yang dibangun telah dirasakan manfaatnya dalam pengendalian banjir lokal dan juga memperbaiki ketersediaan air di desa-desa sekitar pembangunan sumur resapan.

Diungkapkan Direktur Eksekutif Yayasan FIELD Heru Setyoko, teknologi Sumur Resapan cocok untuk dibangun di delapan desa di sekitar Jatiluhur. Sumur resapan merupakan teknologi yang mudah dan murah, namun cukup efektif dan efisien dalam menanggulangi krisis air.

“Dengan sumur resapan inilah air dapat tertampung, tertahan, dan meresapkan aliran air atau air hujan ke lapisan tanah (akuifer). Berdasarkan penelitian, program Sumur Resapan dapat meningkatkan jumlah debit air tanah sebesar 30% dalam waktu 1-2 tahun,” paparnya.

Advertisement

Sejatinya, program Sumur Resapan tidak terlepas dari dukungan dan keterlibatan aktif dari masyarakat sebagai salah satu faktor pendukung keberlanjutan dari program. Lahan yang digunakan untuk membangun sumur-sumur resapan merupakan sumbangan dari masyarakat setempat.

Selain itu, program ini juga telah memfasilitasi Sekolah Lapangan Sumur Resapan di mana terdapat 16 orang pemandu atau fasilitator yang memberikan pelatihan kepada 200 masyarakat sekitar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka terkait pemeliharaan serta perawatan sumur resapan dan konservasi sumber daya air.

“Kami memiliki rekam jejak yang panjang dalam mendukung kemitraan terhadap inisiatif konservasi air di Indonesia. Melalui program ‘Menabung Air Hujan di Sumur Resapan’, masyarakat dapat menabung air selama musim hujan dan memanen hasilnya dalam waktu yang relatif singkat, serta menjamin ketersediaan akses air bagi masyarakat penerima program dan kelestarian lingkungan,” pungkas Ketua Pelaksana CCFI Triyono Prijosoesilo.

(rls/MC)

Advertisement

Populer