Connect with us

Lifestyle

4 Cara Menghadapi Kerabat yang Membesuk Saat Anda Sedang Berduka

Sepeninggalnya orang terkasih, akan ada banyak orang yang datang silih berganti untuk melayat dan menyampaikan belasungkawa. Mereka juga akan berusaha menemani dan menghibur Anda supaya tidak sedih lagi. Namun tak jarang, kedatangan pelayat yang nonstop justru jadi mewalahkan sehingga Anda bingung harus berbuat apa. Lantas, bagaimana cara yang tepat menghadapi kerabat yang membesuk saat Anda sedang berduka?

Tips menghadapi orang yang datang melayat saat Anda sedang berduka

1. Anda berhak meminta waktu untuk sendiri

Saat ini Anda mungkin lebih memilih untuk menarik diri sejenak dan tidak ingin berbicara pada siapapun. Ini adalah hal yang wajar. Bagaimanapun juga, Anda tetap perlu meluangkan waktu bagi diri sendiri untuk merenung dan coba mengikhlaskan kepergian almarhum.

Meminta waktu menyendiri adalah hal yang wajar, bahkan sangat dianjurkan, sehingga Anda tidak perlu merasa sungkan. Ini tidak lantas membuat Anda jadi orang yang egois. Pasalnya, Andalah yang paling terkena dampaknya dari kepergian mendiang dan Anda sendiri jugalah yang paling memahami bagaimana cara terbaik untuk menerima kenyataan ini.

Advertisement

Agar Anda bisa pulih benar, Anda harus mengakui rasa sakitnya, dan ini hanya bisa tercapai ketika Anda memiliki waktu untuk menyendiri. Hadapi rasa sedih, takut, marah, kecewa, atau kesepian, dan ingatkan lagi pada diri sendiri bahwa emosi yang campur aduk ini adalah normal mengikuti rasa kehilangan.

Jika dengan mengenang orang terkasih dan menangisinya Anda merasa jauh lebih baik, maka Anda bisa melanjutkannya hingga merasa jauh lebih baik. Semua orang memiliki cara berduka yang beda-beda.

2. Tidak perlu membeberkan informasi secara detail

pasangan sedang sedih

Kematian adalah fenomena yang sering kali mengundang banyak pertanyaan. Orang-orang mungkin akan bertanya apa penyebabnya, kapan kejadiannya, bagaimana kondisi terakhirnya, hingga sejumlah pertanyaan lainnya yang terkesan sangat personal dan bikin risih.

Sebagai orang terdekat atau anggota keluarga dari mendiang, Anda tidak wajib untuk menjawab semua pertanyaan yang terlalu mendetail jika memang keberatan.

Advertisement

Sebaliknya, Anda bisa meminta orang-orang ini untuk mendoakan ketimbang kepo mengorek hal-hal yang Anda sendiri merasa sulit/enggan untuk menjawabnya. Sudah seharusnya orang lain memahami kondisi Anda sebagai pihak yang sedang berduka.

3. Minta mereka untuk berhenti membahas kematiannya

sedang bersedih

Terkadang, sebagian orang kurang memahami pentingnya empati terhadap orang lain dengan terus bertanya dan membahas kepergian mendiang. Mungkin karena penasaran atau atas dasar kekhawatiran.

Namun jika “perhatian” mereka malah justru mengganggu, Anda berhak untuk tutup mata dan telinga serta minta mereka untuk stop melakukannya. Jika tidak, kemungkinan besar ini justru akan kembali membuka luka yang masih segar. Anda pun akan kembali tenggelam dalam kesedihan dan stres yang seakan tidak ada habisnya.

Mengutamakan kesejahteraan kondisi fisik dan mental Anda di momen yang paling rapuh seperti saat ini adalah kunci penting untuk bisa move on. Terlebih agar Anda bisa sembuh benar, Anda perlu mengurus diri Anda sendiri di masa-masa ini. Artinya Anda harus banyak beristirahat, cukup makan dan minum, serta kurangi aktivitas Anda sebanyak mungkin.

Advertisement

4. Jangan pendam emosi Anda

mendukung teman setelah keguguran

Meski kadang keberadaan orang lain bisa terasa menjengkelkan bagi Anda yang sedang dilanda kalut, Anda tetap butuh dampingan dan dukungan dari mereka.

Setelah lama menyendiri, tidak ada salahnya untuk undang 1-2 orang terdekat yang paling Anda percaya untuk menangis, mencurahkan isi hati, atau sekadar mengusir sepi. Memendam emosi justru akan berbalik membahayakan kesehatan Anda.

Jika Anda masih merasa berat untuk bercerita kepada orang lain, maka usahakan untuk tetap meluapkan emosi dengan cara yang berbeda. Memfokuskan diri pada kenangan indah semasa mendiang hidup bisa membantu mengatasi rasa kehilangan Anda. Misalnya dengan membuka album foto, menulis diari berisi cerita hidup Anda bersamanya, hingga mendengarkan lagu-lagu yang menjadi kenangan buat Anda dan orang terkasih.

Kabartangsel.com

Advertisement

Source

Populer