Lifestyle
Perawatan Paliatif Sebagai Pengobatan Kanker – Hello Sehat
![](https://kabartangsel.com/wp-content/uploads/2020/09/Perawatan-Paliatif-Sebagai-Pengobatan-Kanker-Hello-Sehat.jpg)
Kanker termasuk penyakit yang bisa disembuhkan, meski ada beberapa faktor yang menjadi penentu. Pengobatan untuk penyakit kanker, sangat beragam. Mulai dari kemoterapi, radioterapi, operasi hingga perawatan paliatif adalah pilihannya. Namun, tahukah Anda seperti apa pengobatan paliatif itu? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Apa itu perawatan paliatif?
Perawatan paliatif menurut World Health Organization (WHO) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah kesehatan yang mengancam jiwa, melalui pencegahan dan tindakan untuk mengurangi nyeri, masalah fisik, sosial, dan spiritual yang dihadapi pasien selama pengobatan.
Umumnya, perawatan ini ditujukkan pada pasien kanker dengan stadium lanjut. Dalam perawatan, dokter onkologi akan membantu pasien meringankan gejalanya dengan meresepkan obat pereda nyeri kanker tambahan. Kemudian, ahli gizi juga akan memantau diet kanker yang dijalani pasien dan mengatasi masalah dalam pemenuhan nutrisi tersebut.
Tidak hanya kanker, orang-orang dengan penyakit kronis lain, seperti penyakit Alzheimer, diabetes, HIV/AIDS, dan masalah pada sistem saraf yang tidak bisa disembuhkan juga bisa mengikuti pengobatan ini.
Umumnya, pengobatan ini dilakukan oleh seorang spesialis pengobatan paliatif atau praktisi kesehatan yang telah menerima pelatihan khusus. Akan tetapi, dokter spesialis penyakit, perawat, ahli gizi, apoteker, terapis, psikolog, penasihat spiritual, dan psikolog juga ikut terlibat.
Di Indonesia sendiri sebenarnya telah ada ketentuan dari Kementerian Kesehatan yang menyatakan bahwa harus ada penerapan pengobatan paliatif untuk beberapa jenis penyakit serius. Namun sampai saat ini memang pelaksanaannya masih terhambat dengan berbagai hal sehingga perawatannya belum maksimal.
Bagaimana prosedur perawatan paliatif?
Penyakit kanker yang dialami pasien telah menyebabkan berbagai hal. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan saja, namun mempengaruhi semua aspek kehidupan pasien. Oleh karena itu, pengobatan paliatif dilakukan untuk mengurangi dampak lain yang mungkin timbul karena penyakit yang diderita pasien.
Menurut situs Medline Plus, prosedur yang dilakukan selama perawatan paliatif adalah:
- Mengatasi gangguan fisik, seperti nyeri, susah tidur, napas menjadi pendek, tidak nafsu makan, dan merasa sakit pada perut. Guna mengatasinya, spesialis akan melakukan konseling gizi, terapi fisik, serta memberikan teknik bagaimana mengambil napas dalam-dalam agar tubuh menjadi lebih rileks
- Mengatasi gangguan emosi dan sosial, seperti merasa takut, marah, sedih, emosi tidak terkontrol, dan depresi. Begitupun dengan keluarga pasien yang juga merasakan hal yang sama. Spesialis akan melakukan konseling, membuat diskusi antar-sesama pasien yang memiliki riwayat penyakit yang sama, dan pertemuan keluarga.
- Mengurangi masalah finansial yang akan dihadapi karena pengeluaran untuk biaya pengobatan yang cukup besar. Tim perawat harus menjelaskan seberapa besar biaya yang diperlukan untuk pengobatan, sebelum pengobatan tersebut dilakukan sekaligus memberikan konseling terkait keuangan.
- Meringankan masalah spiritual dengan menolong pasien untuk menemukan kedamaiannya, dan biasanya melibatkan tokoh masing-masing agama yang dipercayainya.
Berbagai jenis perawatan paliatif untuk kanker
Menurut National Cancer Institute, penelitian menunjukkan bahwa pengobatan paliatif memberikan manfaat kesehatan, peningkatan kesejahteraan pasien kanker dan keluarganya, yang akhirnya bis memperpanjang harapan hidup pasien.
Oleh karena itu, American Society of Clinical Oncology merekomendasikan semua pasien kanker stadium lanjut perlu mengikuti pengobatan paliatif.
Berikut ini beberapa jenis perawatan paliatif yang bisa dijalani pasien penyakit kanker adalah:
1. Terapi seni
Salah satu jenis perawatan paliatif yang cukup populer adalah terapi seni. Pada terapi ini, pasien kanker akan diberi kesempatan untuk belajar mengekspresikan diri. Tujuannya, untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan ketenangan pada hati dan pikiran. Pada pasien kanker, terapi ini juga bisa membantu meredakan rasa sakit.
Selama mengikuti terapi senin, Anda akan melakukan berbagai aktivitas yang memberikan manfaat ditemani oleh terapis, seperti menggambar, melukis, memahat, merajut, atau membuat kerajinan tangan.
2. Terapi musik
Penyakit kanker bisa memunculkan rasa sedih, takut, malu, dan berbagai mosi negatif lainnya. Menurut studi pada Reports of practical oncology and radiotherapy, perawatan paliatif berupa terapi musik bisa membantu pasien mengatasi semua emosi negatif tersebut. Ini karena musik adalah bentuk seni paling dasar yang unik dan berkemungkinan besar memengaruhi spiritual, emosi, sosial, dan fisik pasien.
Pada terapi ini, pasien kanker akan melakukan beragam kegiatan, contohnya mendengarkan musik klasik yang menenangkan hati dan pikiran, menyanyi bersama untuk memperbaiki suasana hati, memainkan alat musik untuk mengelola stres, atau menuliskan lirik dan membuatnya menjadi sebuah lagu.
3. Terapi hewan
Munculnya rasa sakit di area tubuh tertentu merupakan salah satu gejala kanker. Selain minum obat kanker atau obat pereda nyeri kanker, rasa sakit juga bisa diredakan dengan perawatan paliatif berupa terapi hewan.
Pada terapi ini dapat mengurangi stres dan kecemasan dan menggantinya dengan energi positif. Hal ini berdampak dengan berkurangnya rasa sakit. terapi hewan juga bisa mengusir kesepian pasien yang interaksinya dengan keluarga dan teman terbatas karena harus menjalani pengobatan di rumah sakit.
Berinteraksi dengan hewan mungkin membuka peluang terjadinya infeksi pada pasien. Namun, Anda tidak perlu cemas sebab hewan-hewan pada terapi ini terjaga kebersihannya. Anda pun akan diajari untuk menjaga kebersihan selama berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut.
Berdasarkan laporan pada jurnal Biopsychosocial Medicine, beberapa rumah sakit di Jakarta telah berpartisipasi dengan berbagai organisasi untuk menyelenggarakan program pelatihan tiga tahun untuk dokter, perawat, atau apoteker untuk mendalami pengetahuan dan keterampilan mengenai perawatan paliatif.
Jika Anda atau keluarga ingin mengikuti perawatan suportif untuk kanker atau penyakit kronis lainnya, coba lakukan konsultasi pada dokter yang menangani kondisi Anda, komunitas kanker, atau berselancar di internet untuk memperoleh informasi dalam memilih tempat perawatan paliatif.
Kabartangsel.com
-
Bisnis6 hari ago
Ripple Lepas 400 Juta XRP ke Pasar, Apakah Ini Sinyal Bullish atau Bearish?
-
Bisnis1 hari ago
Ethereum Stagnan, Ini Prediksi Breakout Terbarunya
-
Bisnis3 hari ago
Regulasi Makin Jelas, Ethereum Diprediksi Jadi Pemenang Utama di Industri Kripto
-
Bisnis2 hari ago
XRP vs Chainlink: Analisis Fundamental dan Prospek Jangka Panjang
-
Bisnis3 hari ago
DeepSeek vs AI Agents: Siapa yang Akan Bertahan dan Akan Tumbang?
-
Bisnis3 hari ago
Mendorong Investasi Ekonomi Biru di ASEAN dan Timor Leste
-
Pemerintahan3 hari ago
Musrenbang Serpong Utara, Pilar Saga Ichsan: Penuntasan Masalah Banjir sebagai Fokus Utama Pembangunan
-
Bisnis3 hari ago
Meme Coin Trump Official Tuai Kontroversi, Publik Tuntut Investigasi Hukum