Connect with us

Tangerang Selatan

Calon Haji Pertama Asal Tangsel Terbang Perdana 26 Mei 2023

Calon Haji Pertama Asal Tangsel Terbang 26 Mei 2023

Kelompok Terbang (Kloter) calon jamaah haji (Calhaj) asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal dilepas pada 25 Mei mendatang. Kloter berjumlah 393 orang ini akan dilepas langsung Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, di Islamic Center, Kecamatan Serpong.

Calhaj akan dibawa menggunakan bus dari Puspemkot. Satu kloter sekitar 9 bus, dibagi per bus satu rombongan terdiri dari empat regu. Masing-masing terdiri dari Ketua Rombongan (Karom) dan Ketua Regu (Karu), untuk satu regu berjumlah 10 jamaah.

Ini untuk memudahkan dan memaksimalkan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci, yang akan bertemu dengan jutaan kaum muslimin di seluruh Indonesia. Maka, Calhaj mandiri maupun yang berada di bawah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) semua bersatu di bawah Karom dan Regu.

Humas Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangsel, Azharul Fuad mengungkapkan, keberangkatan Kloter pertama Calhaj asal Kota Tangsel pada 25 Mei ini dilaksanakan baā€™da dzuhur. Rombongan akan bermalam di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Advertisement

ā€œJadwal sepertinya sudah fix. Pelepasan bada dzuhur, masuk Asrama Haji pukul 15.00 WIB. Take off tanggal 26 Mei pukul 15.30 WIB. Untuk Kloter kedua akan dilepas pada 1 Juni diagendakan masuk asrama pukul 21.00 WIB, dan take off esok harinya pada 2 Juni sekitar pukul 21.00 WIB,ā€ jelasnya.

Sedangkan, untuk kloter ketiga, jadwalnya belum dapat dipastikan. Mengingat Calhaj gelombang ketiga ini akan bergabung dengan Calhaj asal kabupaten dan kota lain di Banten.

Tahun ini yang dipastikan berangkat haji asal Kota Tangsel sebanyak 1.091 jamaah. Satu kloter berjumlah 393 orang berikut petugas haji.

ā€œKloter ketiga belum fix, karena bergabung dengan jamaah dari kabupaten/kota yang lain. Tangsel dapat 3 Kloter. Dua kloter jamaah Tangsel semua, satu lagi ada gabungan dengan kabupaten/kota lain,ā€ tambah ia.

Advertisement

Menurut Azharul, ada juga Calhaj yang dipastikan gagal berangkat, karena banyak faktor. ā€œAda yang tidak bisa melunasi karena beberapa hal, seperti tidak punya uang untuk pelunasan atau tidak ada pendamping,ā€ bebernya.

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini melanjutkan, jamaah juga sudah mengikuti bimbingan manasik dengan materi tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dibawa ketika penerbangan, serta tata cara tayammum, salat jama qoshor, dan penjelasan lainnya.

ā€œTermasuk ambil miqot/niat ihram untuk jamaah haji Indonesia di Bandara Jeddah saja berdasarkan fatwa MUI, tidak perlu di pesawat, terutama jamaah haji gelombang II yang langsung ke Mekkah. Kalau yang ke Madinah tidak ada masalah, karena ambil miqotnya di Birr Ali,ā€ tutup mubaligh yang tinggal di Pamulang itu.

Advertisement

Populer