Connect with us

Nasional

Gugah Generasi Milenial Isi Ruang Publik yang Sehat di Era Digital

MAKASSAR – Generasi Milenial memegang peranan penting dalam menciptakan ruang publik yang sehat, karena generasi ini lah yang menjadi harapan bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan karena Generasi Milenial merupakan digital native, sangat akrab dengan sosial media, dan menjadi pengguna berbagai sosial media yang sangat aktif. Dengan demikian, Generasi Milenial yang melek literasi digital, mampu menyaring informasi serta memiliki ketrampilan untuk membuat narasi positif merupak kunci adanya ruang publik yang sehat.

Demikian terungkap dalam Diskusi Publik ‘Mempromosikan Ruang Publik yang Sehat: Peranan Generasi Milenial di Era Digital’ yang diselenggarakan Kedeputian IV Kantor Staf Presiden bekerja sama dengan Yayasan Kajian Pemberdayaan Masyarakat Makassar, Selasa 17 April 2018 di Makassar.

Dalam sambutannya, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV, Binny Buchori menyampaikan bahwa ruang publik yang sehat hanya bisa terwujud bila ada kerjasama yang baik antara Pemerintah dengan semua pihak.

“Banyaknya berita palsu, hoaks, serta beragam informasi yang dapat memecah belah masyarakat sudah sangat memprihatinkan. Untuk itu kerja sama antara Pemerintah dengan media, Generasi Milenial dan tokoh masyarakat sangat diperlukan,” kata Binny.

Advertisement

Hadir sebagai nara sumber Tenaga Ahli Madya Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Redaktur Tribun Timur Akhmad Sudiman Kambie, pegiat musik anak muda Wendi Putranto serta Ketua Komisi Informasi Publik Provinsi Sulawesi Selatan Pahir Halim.

Di dalam paparannya, Adrianto menyampaikan bahwa era digital tidak selamanya menjadi tantangan, tetapi juga banyak memberikan peluang bagi Generasi Milineal. Adrianto memberikan contoh bahwa pada masa era digital, banyak Generasi Mileneal yang mampu menggunakan komunitas sebagai sarana untuk melakukan berbagai perubahan sosial, seperti Forum Peduli Anak Makassar serta komunitas lainnya.

“Sosial media juga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan berbagai produk inovasi, seperti dilakukan Radio Magno yang mendunia,” kata Adri.

Sementara Wendi Putranto menekankan pentingnya Generasi Milienial memiliki kemampuan untuk menyaring beragam informasi yang masuk serta untuk mempertimbangkan untuk disebarkan, beragam berita yang didapatkan.

Advertisement

Akhmad Sudirman Kambie menambahkan bahwa banyaknya informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya biasanya karena tidak mengikuti dengan taat kaidah-kaidah jurnalisme. Salah satu cara untuk mengisi ruang publik di dunia maya adalah dengan mengisi media sosial dengan informasi yang bisa dipertanggung jawabkan secara jurnalistik.

Diskusi Publik ini diikuti oleh berbagai komunitas kawula muda Makassar dari siswa SLTA, aktivis pers kampus sampai mahasiswa berbagai kampus di sekitar Makassar.

bin3

Populer